A.
PENGERTIAN
PETA
Peta dunia oleh Gerard van Schagen,
Amsterdam, 1689
Sumber : google
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang
ditampilkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu. Peta bisa disajikan
dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak
hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari
bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara
umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada
bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta
adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang
mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala,
yang menentukan seberapa besar objek pada peta keadaan yang sebenarnya.
Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.
B. SYARAT-SYARAT
Peta
dunia dari CIA World Factbook 2016
Sumber : google
1. Conform, yaitu bentuk dari sebuah peta yang
digambar serta harus sebangun dengan keadaan asli atau sebenarnya di wilayah
asal atau di lapangan.
2. Equidistance, yaitu jarak di peta jika
dikalikan dengan skala yang telah di tentukan sesuai dengan jarak di lapangan.
3. Equivalent, yaitu daerah atau bidang yang
digambar di peta setelah dihitung dengan skalanya, akan sama dengan keadaan
yang ada di lapangan.
C. FUNGSI PEMBUATAN PETA
Peta mempunyai beberapa fungsi di berbagai
bidang, antara lain untuk:
1. menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak
suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain) di permukaan bumi. Dengan
membaca peta kita dapat mengetahui lokasi relatif suatu wilayah yang kita
lihat.
2. memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk
permukaan bumi (misalnya bentuk benua, atau gunung) sehingga dimensi dapat
terlihat dalam peta,
· Bentuk-bentuk benua yang ada di dunia dapat
kita amati pada peta
· Bentuk-bentuk permukaan bumi dapat di amati
dari simbol warna yang terlihat berbeda-beda
3.
menyajikan data tentang potensi suatu daerah,
misalnya:
· Peta potensi rawan banjir
· Peta potensi kekeringan
· Peta Potensi Air
· Peta Potensi Ikan
4. memperlihatkan ukuran, karena melalui peta
dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi. Jarak
sebenarnya 2 lokasi dapat dihitung dengan membandingkan skala petanya.
D. TUJUAN PEMBUATAN PETA
1.
membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk
konstruksi jalan, navigasi, atau perencanaan,
2.
analisis data spasial, misalnya perhitungan
volume,
3.
menyimpan informasi,
4.
membantu dalam pembuatan suatu desain, misal
desain jalan, dan
5.
komunikasi informasi ruang.
E. UNSUR-UNSUR
Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan
suatu informasi keruangan. Berdasarkan fungsi tersebut maka sebuah peta
hendaknya dilengkapi dengan berbagai macam komponen/unsur kelengkapan yang
bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca/menggunakan peta. Beberapa
komponen kelengkapan peta yang secara umum banyak ditemukan pada peta misalnya
adalah:
1. Judul
Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan
judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun
demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan atas.
2. Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol
yang merupakan kunci untuk memahami peta.
3. Orientasi/tanda
arah
Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda
panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang
dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.
4. Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada peta
dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di
luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Skala angka. Misalnya 1: 2.500.000. artinya
setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya.
b. Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk
garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm
atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.
c. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan
kata-kata.
5.
Simbol
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang
mewakili ketampakan yang ada di permukaan bumi yang terdapat pada peta
ketampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:
a. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat
atau data posisional
b. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data
yang berhubungan dengan jarak
c. Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu
area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu
d. Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur
atau gerak.
e. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu
harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya.
f. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan
kuantitas (jumlah) dalam bentuk persentase.
g. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume,
makin besar simbol bola menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin
kecil simbol bola berarti volume semakin kecil.
6. Warna Peta
Warna peta digunakan untuk membedakan
ketampakan atau objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol
di peta, dan untuk keperluan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri
dari 8 warna, yaitu:
a.
Warna hijau
Warna hijau menunjukkan
suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya bentuk muka
bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi olah dataran rendah.
Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan.
b.
Warna merah
Warna merah menunjukkan
jalan kereta api/gunung aktif. Warna merah sering dijumpai di peta suatu
provinsi.
c.
Warna hijau muda
Warna hijau muda
menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200–400 m di atas
permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang
landai dengan disertai bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit.
Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas dataran rendah.
d.
Warna kuning
Warna kuning
menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 500–1000 m di atas
permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini didominasi oleh dataran
tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi
ini berada di bagian tepi-tengah dari Provinsi Jawa Tengah dan paling luas di
sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo.
e.
Warna cokelat muda
Warna cokelat muda
menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara 1000–1500 m di atas
permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang dominan di daerah ini berupa
pegunungan sedang disertai gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk
muka ini berada di bagian tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara,
Temanggung, Wonosobo, Salatiga dan Tawangmangu.
f.
Warna cokelat
Warna cokelat
menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas
permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh
gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut
sebagian besar di bagian tengah dari Jawa Tengah.
g.
Warna biru keputihan
Warna biru menunjukkan
warna ketampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan
yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini
didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut
dengan zona neritik. Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai. Di wilayah
perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat
Waduk Gajah Mungkur, di Bawen terdapat Rawa Pening, di sekitar Kebumen terdapat
waduk Wadaslinang dan Sempor dan masih ada beberapa waduk kecil lainnya.
h.
Warna biru muda
Warna biru muda
menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 200–2000 m.
Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang
relatif terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona neritik. Namun
wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum
i.
Warna biru tua
Warna biru tua
menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m. Bentuk
muka bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada kedalaman > 2000 m sulit
untuk diketahui dan tidak bisa diinterpretasikan dari peta. Namun biasanya
bentuk muka bumi pada laut dalam dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel dan
palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.
7.
Tipe Huruf (Lettering)
Lettering berfungsi
untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan lettering:
a.
Objek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak,
contoh: Surakarta
b.
Objek Hidrografi ditulis dengan huruf miring,
contoh: Laut Jawa
8.
Garis Astronomis
Garis astronomis
terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan
letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama
lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.
9.
Inset
Inset adalah peta kecil
yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain:
a.
Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan
letak daerah yang belum dikenali
b.
Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar
daerah yang dianggap penting
c.
Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung
daerah yang terpotong di peta utama
10. Garis
Tepi Peta
Garis tepi peta
merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis
astronomis, secara beraturan dan benar pada peta.
11. Sumber
dan Tahun Pembuatan
Sumber peta adalah
referensi dari mana data peta diperoleh.
12. Garis
Lintang dan Garis Bujur
Garis lintang adalah
garis yang melintang dari arah barat - timur atau dari arah timur - barat.
Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara - selatan atau selatan -
utara.
F. JENIS
Peta dikelompokkan menjadi 5 bagian, yaitu:
1. Berdasarkan
isi data yang disajikan
Peta umum, yakni peta yang menggambarkan
ketampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum dibagi menjadi 3
jenis, yaitu:
a. Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan
permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke
dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada
peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
b. Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan
seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala
sedang. Contoh peta korografi adalah atlas.
c. Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang
berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.
2.
Berupa Suatu Daerah / Wilayah
Peta khusus (peta
tematik), yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus.
Misalnya, peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran
objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.
3.
Peta berdasarkan sumbernya (data)
a.
Peta turunan (derived map) yaitu peta yang dibuat
berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei
langsung ke lapangan.
b.
Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari
survei langsung di lapangan.
4.
Peta berdasarkan bentuk/simetrisnya
a. Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta
biasa, atau peta planimetri yaitu peta yang berbentuk datar dan pembuatannya
pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan menggunakan perbedaan
warna atau simbol dan lainnya.
b. Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta
stereometri, yaitu peta yang dibuat hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan
sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul dengan menggunakan bayangan 3
dimensi sehingga bentuk–bentuk muka bumi tampak seperti aslinya.
c. Peta digital, merupakan peta hasil pengolahan
data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini dapat disimpan dalam
disket atau CD-ROM. Contoh: citra satelit, foto udara.
d. Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data
alam dan ketampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
e. Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari
mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda.
5.
Peta berdasarkan tingkat
skalanya/kedetailannya
a.
Peta skala kadaster/teknik adalah peta yang
berskala 1 : 100 - 1 : 5.000
b.
Peta skala besar adalah peta yang berskala 1 :
5.000 - 1 : 250.000
c.
Peta skala sedang adalah peta yang berskala 1 :
250.000 - 1 : 500.000
d. Peta skala kecil adalah peta yang berskala 1 : 500.000 - 1 : 1.000.000
No comments:
Post a Comment