Rangkuman Materi Pengertian dan Sejarah Kompas
Pengertian Kompas
Kompas adalah alat bantu navigasi yang menggunakan medan
magnet bumi untuk menunjukkan arah mata angin. Terdapat empat arah mata angin
utama Utara, Selatan, Timur, dan Barat. Dengan melihat jarum pada kompas, kita
dapat menentukan delapan arah mata angin secara lengkap. Kompas sangat berguna
dalam navigasi maritim dan juga sering digunakan oleh pecinta alam dan militer
sebagai perlengkapan dasar.
Sejarah Penemuan Kompas
Sejarah kompas bermula sekitar 2.000 tahun yang lalu, di
mana ilmuwan Cina menemukan bahwa menggosok batang besi dengan magnet alami
akan menciptakan magnet sementara. Jarum pada kompas awalnya ditempatkan pada
sepotong kayu atau gabus yang mengapung di air dan akan mengarah ke utara
magnetis saat jarum mengendap. Seiring perkembangan ilmuwan dan insinyur, jarum
kompas dipasang di tengah kartu yang menunjukkan arah mata angin utama. Desain
ini kemudian berevolusi menjadi fleur-de-lis, dan seluruh 32 titik arah
akhirnya ditambahkan ke kartu kompas. Ilmuwan Cina diduga menjadi peradaban
pertama yang mengembangkan kompas magnetik untuk navigasi pada abad ke-11 atau
ke-12, diikuti oleh Eropa Barat pada akhir abad ke-12. Kompas digunakan sebagai
cadangan ketika bintang atau landmark tidak dapat dilihat.
Jenis-Jenis Kompas Analog dan Digital
Tipe Analog
1. Kompas Biasa atau Analog
- Jenis
paling umum di pasaran.
- Harganya
relatif murah.
- Terdiri
dari jarum magnet yang direndam dalam suatu cairan.
- Tingkat
akurasinya tergolong rendah.
2. Bidik atau Prisma
- Mempermudah
menghitung sudut sasaran bidik langsung.
- Terbuat
dari bahan logam sehingga cukup berat.
3. Silva
- Berfungsi
untuk orientasi lapangan.
- Dapat
digunakan sebagai pengganti busur derajat untuk mengukur besar sudut peta.
Tipe Digital
1. Kompas Di Smartphone
- Terintegrasi
dalam smartphone sebagai aplikasi kompas digital.
- Penggunaannya
mudah, tetapi memerlukan daya baterai.
2. Kompas GPS (Satelit)
- Terhubung
langsung dengan sistem satelit.
- Global
Positioning System (GPS) dapat menentukan letak objek secara akurat di
permukaan bumi.
- Default
sudah terinstall di smartphone dengan dukungan penyelarasan sinyal satelit.
Cara Kerja Kompas
Cara kerja kompas sangat sederhana, melibatkan gaya
tarik-menarik antara magnet pada jarum kompas dan kutub magnet bumi. Berikut
adalah langkah-langkah cara kerja kompas
1. Jarum Kompas
- Jarum
kompas terbuat dari magnet dengan kutub utara dan selatan.
- Jarum
magnet selalu akan mengarah ke utara magnetis dan selatan magnetis.
2. Gaya Tarik Magnet Bumi
- Adanya
gaya tarik-menarik antara magnet pada jarum kompas dengan kutub magnet bumi.
- Mengakibatkan
jarum kompas selalu menunjuk ke arah utara dan selatan magnetis bumi.
Simbol dan Derajat Arah Mata Angin
Arah Mata Angin Primer dan Sekunder
- Mata angin primer Timur, Selatan, Barat, dan Utara.
- Mata angin sekunder Timur Laut, Tenggara, Barat Daya, dan
Barat Laut.
Cara Menggunakan Kompas Bidik
1. Letakkan
kompas di atas permukaan datar dan stabil. Pastikan jarum kompas tidak bergerak
dan menunjukkan arah utara magnet.
2. Bidik
sasaran melalui visir menggunakan celah pada kaca pembesar. Miringkan kaca
pembesar hingga memiliki sudut sekitar 50o dengan kaca dial.
3. Fungsi
Kaca Pembesar
- Membidik
ke arah visir dan sasaran.
- Melihat
derajat kompas pada dial.
4. Jika
visir kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis pada tutup dial
ke arah visir searah dengan sasaran bidik.
5. Jika
ingin membidik sasaran pada 30o, bidiklah ke arah tersebut. Tentukan titik
sasaran sepanjang arah 30o sebelum menuju sasaran.
6. Cari
benda atau pusat sasaran yang menonjol/tinggi di antara benda lain di
sekitarnya, karena rute ke 30o tidak selalu datar atau kering.
7. Sebelum
bergerak ke arah sasaran bidik, tentukan Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back
Reading) agar dapat kembali ke pusat jika tersesat. Rumus Back Azimuth
- Jika
sasaran kurang dari 180o, tambah 180o (Contoh 30o
+ 180o = 210o)
- Jika
sasaran lebih dari 180o, kurangi 180o (Contoh 240o
– 180o = 60o)
No comments:
Post a Comment