Terbaru

Thursday, January 19, 2023

January 19, 2023

MATERI PETA PANORAMA

Sebagai seorang pramuka pasti tidak asing dengan istilah peta panorama. Peta panorama merupakan salah satu keterampilan kepramukaan (scouting skill) yang harus dimiliki oleh setiap pramuka. Peta panorama ini sering kali menjadi bagian dari bidang lomba pramuka baik pada golongan penggalang, penegak dan pandega. Lalu, tahukan kamu apa itu peta panorama?. Untuk mengetahui apa itu peta panorama, mari simak penjelasan secara singkat pada artikel dibawah ini, yang dirangkum dari berbagai sumber dan berdasar pengalaman admin.

Pengertian Peta Panorama

1.    Peta panorama merupakan salah satu keterampilan kepramukaan (scouting skill) yang harus dimiliki oleh setiap pramuka. Scouting adalah proses pengumpulan informasi tentang lingkungan sekitar melalui observasi dan pencatatan data. Dalam hal ini, skill peta panorama merupakan salah satu kompetensi yang dibutuhkan dalam kegiatan pramuka.

2.    Peta panorama adalah peta yang menunjukkan sebuah pemandangan atau sudut pandang tertentu dari suatu wilayah. Peta ini digunakan untuk menunjukkan kondisi topografi, vegetasi, dan bangunan yang ada di suatu wilayah pada satu waktu, sehingga ketika suatu saat dalam perjalanan/penjelajahan kemudian kembali lagi ke daerah tersebut kita akan dapat melihat perubahan-perubahan yang terjadi baik topografi, vegetasi, dan bangunan yang ada.

3.    Peta panorama juga sering kali disebut juga gambar pemandangan dalam bentuk sketsa (gambar sederhana)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, peta panorama merupakan gambaran pemandangan/keadaan alam dari suatu wilayah dengan sudut pandang tertentu yang digambar dalam bentuk sketsa sederhana untuk menunjukkan kondisi topografi, vegetasi, dan bangunan yang ada di suatu wilayah pada satu waktu sehingga dapat membandingkan perubahan terjadi pada waktu yang akan datang.

Kemampuan yang perlu dimiliki untuk menggambar peta panorama

Untuk dapat menggambar peta panorama yang baik, diperlukan beberapa skill yaitu:

1.    Observasi: Kemampuan untuk mengamati secara detail lingkungan sekitar dan mencatat informasi yang diperlukan untuk pembuatan peta.

2.    Teknik menggambar: Kemampuan untuk menggambar objek dan lingkungan dengan baik dan tepat, serta mampu menggambar objek dengan skala yang sesuai.

3.    Kemampuan menggunakan peralatan: Kemampuan menggunakan alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan peta, seperti kompas, dan peralatan lainnya.

4.    Kemampuan menginterpretasikan data: Kemampuan untuk menafsirkan data yang didapat dari observasi dan menyajikannya dalam bentuk peta.

5.    Kemampuan analisis: Kemampuan untuk menganalisis data yang didapat dari observasi dan menyimpulkan kondisi lingkungan sekitar.

Dalam scouting skill, kemampuan dalam skill peta panorama ini sangat penting karena dapat membantu dalam pengumpulan data yang akurat dan membantu dalam pembuatan keputusan yang tepat.

Peralatan yang diperlukan untuk membuat peta panorama antara lain :

1. Kompas Bidik

2. Meja/Alas Gambar

3. Kertas Gambar

4. Pensil 2B (tebal) dan 2H (tipis)

5. Penggaris

6. Pena

7. penghapus

Cara membuat peta panorama :

Untuk membuat peta panorama agar hasilnya baik sebagai berikut :

1.    Siapkan peralatan untuk membuat peta panorama

2.    Tentukan arah pandang/sudut pandang daerah yang akan dibuat peta panorama sesuai petunjuk dari pembina atau soal dari panitia lomba, pada langkah ini biasanya ada 2 jenis soal untuk menentukan arah pandang, yakni :

a.    Soal sudah diketahui arah/sudut pandang/patokan yang harus digambar, misal :

“Buatlah peta panorama dengan arah 300 – 360 derajat”, pada kasus ini maka langkah nya adalah :

-       Bidik arah 300derajat, kemudian catat batas daerah tersebut (misal pohon)

-       Bidik arah 360 derajat, kemudian catat batas darah tersebut (misal rumah)

-       Bidik titik tengah dari 300-360 derajat yakni 330derajat, kemudian catat titik tengah tersebut (misal tower)

b.    Soal diketahui titik pusat/titik bidik, misal: “buatlah peta panorama dengan titik bidik tower” , maka pada kasus ini langkahnya adalah sebagai berikut :

-       Bidik tower yang menjadi titik pusatnya, kemudian catat azimut (arah pandang) misal didapat 330 derajat. Setelah itu kita cari batas area pandang kiri dan kanan dengan cara mengurangi 30 derajat untuk batas area pandang kiri dan menambah 30derajat untuk batas area pandang kanan. Sehingga kita dapatkan batas kiri 300 dan batas kanan 360 derajat.

-       Bidik arah 300derajat, kemudian catat batas daerah tersebut (misal pohon)

-       Bidik arah 360 derajat, kemudian catat batas darah tersebut (misal rumah)

3.    Setelah mendapatkan batas batas area pandang yang harus digambar, langkah berikutnya adalah membuat garis kontur pemandangan yang berada pada area pandang (300-360 derajat). Cara membuat garis konturnya adalah :

a.    Buat garis kontur hanya pada bagian batas atas dari suatu objek, misal gunung maka yang digambar bagian atasnya saja.

b.    Buat menggunakan pensil 2B agar hasilnya tebal

c.    Buat kontur pada tiap objek yang berbeda dan letak/kedudukan yang berbeda.

4.    Setelah membuat kontur, langkah berikutnya adalah membuat arsiran, arsiran dibuat sesui dengan ketentuan,

a.    Arsiran miring                : Pohon, Semak, Desa

b.    Arsiran mendekati tegak          : Gunung, Bukit

c.    Mendatar                                    : Sawah, Ladang

d.    Tidak diarsir                               : Sungai, Jalan, Bangunan

Yang harus diperhatikan dalam membuat arsiran adalah kerapatan arsiran:

a.    Jarak dekat maka arsiran rapat dan tebal

b.    Jarak jauh maka arsiran renggang dan tipis (lebih tipis dari harak dekat)

5.    Setelah selesai membuat arsiran, kemudian beri tanda/simbol A-B-C dst, kemudian mengisi kolom keterangan.

6.    Kolom keterangan di isi sesuai dengan keadaan sebenarnya, meliputi identitas penggambar, situasi tempat dan daerah yang digunakan untuk menggambar serta keterangan objek gambar



7.    Terakhir membuat arah utara. Pada pembuatan arah utara, arah utara digambar sesuai dengan nyatanya. Artinya tanda panah tidak selalu menghadap keatas, namun disesuaikan dengan kenyataannya.

 

CONTOH SOAL

- Buatlah Peta Panorama dari Panorama dibawah ini pada lembar jawab yang telah disediakan

Simak video lengkap penjelasan dan cara membuat peta panorama melalui alamat berikut ini : 


Demikian materi peta panorama, semoga materi mudah dipahami dan dapat mempraktikkannya dengan baik.

January 19, 2023

MATERI PETA (UMUM)

A.    PENGERTIAN PETA

Peta dunia oleh Gerard van Schagen, Amsterdam, 1689

Sumber : google

Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar dengan skala tertentu. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.

B.    SYARAT-SYARAT


Peta dunia dari CIA World Factbook 2016

Sumber : google

1. Conform, yaitu bentuk dari sebuah peta yang digambar serta harus sebangun dengan keadaan asli atau sebenarnya di wilayah asal atau di lapangan.

2. Equidistance, yaitu jarak di peta jika dikalikan dengan skala yang telah di tentukan sesuai dengan jarak di lapangan.

3. Equivalent, yaitu daerah atau bidang yang digambar di peta setelah dihitung dengan skalanya, akan sama dengan keadaan yang ada di lapangan.

C.    FUNGSI PEMBUATAN PETA

Peta mempunyai beberapa fungsi di berbagai bidang, antara lain untuk:

1. menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain) di permukaan bumi. Dengan membaca peta kita dapat mengetahui lokasi relatif suatu wilayah yang kita lihat.

2. memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi (misalnya bentuk benua, atau gunung) sehingga dimensi dapat terlihat dalam peta,

· Bentuk-bentuk benua yang ada di dunia dapat kita amati pada peta

· Bentuk-bentuk permukaan bumi dapat di amati dari simbol warna yang terlihat berbeda-beda

3.     menyajikan data tentang potensi suatu daerah, misalnya:

· Peta potensi rawan banjir

· Peta potensi kekeringan

· Peta Potensi Air

· Peta Potensi Ikan

4. memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi. Jarak sebenarnya 2 lokasi dapat dihitung dengan membandingkan skala petanya.

D.    TUJUAN PEMBUATAN PETA

1.     membantu suatu pekerjaan, misalnya untuk konstruksi jalan, navigasi, atau perencanaan,

2.     analisis data spasial, misalnya perhitungan volume,

3.     menyimpan informasi,

4.     membantu dalam pembuatan suatu desain, misal desain jalan, dan

5.     komunikasi informasi ruang.

E.     UNSUR-UNSUR

Peta merupakan alat bantu dalam menyampaikan suatu informasi keruangan. Berdasarkan fungsi tersebut maka sebuah peta hendaknya dilengkapi dengan berbagai macam komponen/unsur kelengkapan yang bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam membaca/menggunakan peta. Beberapa komponen kelengkapan peta yang secara umum banyak ditemukan pada peta misalnya adalah:

1.     Judul

Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan atas.

2.     Legenda

Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.

3.     Orientasi/tanda arah

Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.

4.     Skala

Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Skala dibagi menjadi 3, yaitu:

a. Skala angka. Misalnya 1: 2.500.000. artinya setiap 1 cm jarak dalam peta sama dengan 25 km satuan jarak sebenarnya.

b. Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.

c. Skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.

5.     Simbol

Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili ketampakan yang ada di permukaan bumi yang terdapat pada peta ketampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:

a. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional

b. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak

c. Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu

d. Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.

e. Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya.

f. Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk persentase.

g. Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol bola menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti volume semakin kecil.

6.  Warna Peta

Warna peta digunakan untuk membedakan ketampakan atau objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu:

a.     Warna hijau

Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan.

b.     Warna merah

Warna merah menunjukkan jalan kereta api/gunung aktif. Warna merah sering dijumpai di peta suatu provinsi.

c.      Warna hijau muda

Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200–400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas dataran rendah.

d.     Warna kuning

Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 500–1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bagian tepi-tengah dari Provinsi Jawa Tengah dan paling luas di sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo.

e.     Warna cokelat muda

Warna cokelat muda menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara 1000–1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang disertai gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Salatiga dan Tawangmangu.

f.       Warna cokelat

Warna cokelat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari Jawa Tengah.

g.     Warna biru keputihan

Warna biru menunjukkan warna ketampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut dengan zona neritik. Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat Waduk Gajah Mungkur, di Bawen terdapat Rawa Pening, di sekitar Kebumen terdapat waduk Wadaslinang dan Sempor dan masih ada beberapa waduk kecil lainnya.

h.     Warna biru muda

Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 200–2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum

i.       Warna biru tua

Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada kedalaman > 2000 m sulit untuk diketahui dan tidak bisa diinterpretasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.

7.     Tipe Huruf (Lettering)

Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan lettering:

a.     Objek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta

b.     Objek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa

8.     Garis Astronomis

Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.

9.     Inset

Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain:

a.     Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali

b.     Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting

c.      Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama

10.  Garis Tepi Peta

Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta.

11.  Sumber dan Tahun Pembuatan

Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh.

12.  Garis Lintang dan Garis Bujur

Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat - timur atau dari arah timur - barat. Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara - selatan atau selatan - utara.

F.     JENIS

Peta dikelompokkan menjadi 5 bagian, yaitu:

1.     Berdasarkan isi data yang disajikan

Peta umum, yakni peta yang menggambarkan ketampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

a. Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.

b. Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas.

c. Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.

2.     Berupa Suatu Daerah / Wilayah

Peta khusus (peta tematik), yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misalnya, peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.

3.     Peta berdasarkan sumbernya (data)

a.     Peta turunan (derived map) yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan.

b.     Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan.

4.     Peta berdasarkan bentuk/simetrisnya

a. Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri yaitu peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya.

b. Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, yaitu peta yang dibuat hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul dengan menggunakan bayangan 3 dimensi sehingga bentuk–bentuk muka bumi tampak seperti aslinya.

c. Peta digital, merupakan peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini dapat disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contoh: citra satelit, foto udara.

d. Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data alam dan ketampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.

e. Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda.

5.     Peta berdasarkan tingkat skalanya/kedetailannya

a.     Peta skala kadaster/teknik adalah peta yang berskala 1 : 100 - 1 : 5.000

b.     Peta skala besar adalah peta yang berskala 1 : 5.000 - 1 : 250.000

c.      Peta skala sedang adalah peta yang berskala 1 : 250.000 - 1 : 500.000

d.     Peta skala kecil adalah peta yang berskala 1 : 500.000 - 1 : 1.000.000

Friday, January 13, 2023

January 13, 2023

PENGERTIAN MENAKSIR TINGGI dan CARA MENAKSIR TINGGI

Latihan Rutin Pramuka Menaksir Tinggi

Pengertian

Menaksir adalah suatu cara untuk mendapatkan nilai sesuatu dengan memperkirakan (mengira-ngira) sehingga mendapatkan hasil mendekati dari nilai sebenarnya. Kegiatan menaksir dapat berupa menaksir tinggi, lebar, arus/kecepatan, jarak perjalanan, keadaan cuaca dan berat suatu benda.

Menaksir Tinggi

Menaksir tinggi adalah cara untuk memperoleh nilai tinggi objek dengan cara memperkirakan tinggi objek tersebut menggunakan metode tertentu. Contoh metode yang digunakan dalam menaksir tinggi antara lain menaksir tinggi dengan metode penggaris, menaksir tinggi dengan metode perbandingan/kesebangunan. Objek yang biasanya ditaksir tingginya antara lain Tinggi Pohon, Tinggi Gedung, Tinggi Tiang Bendera, dll

Cara Menaksir Tinggi

Peralatan

1. Tongkat Pramuka (160 cm) atau tongkat lain dengan panjang bebas

2. Penggaris

3. Pena/ Alat Tulis

4. Lembar Jawab

5. Alas Tulis

A. Cara Menaksir Dengan Perbandingan atau Kesebangunan

1. Tentukan Objek yang akan ditaksir

2. Luruskan tongkat dari bawah tiang/objek yang akan di taksir dengan jarak tertentu, jumlah tongkat baiknya lebih jauh dari tinggi tiang (misal 5)

3. Tegakkan tongkat pada jarak 1 tongkat terakhir (lihat gambar)

4. Lihat ujung tiang bendera dari ujung tongkat yang dibawah

5. Berilah penanda pada tongkat yang tegak pada bagian yang lurus dengan pandangan dari ujung bawah tongkat ke ujung atas tiang bendera (tanda ini akan kita ukur untuk dimasukan kedalam rumus, pastikan dalam melihat ujung atas tiang bendera benar benar lurus)

6. Masukan rumus perhitungan seperti gambar dibawah ini

B. Cara Menaksir Dengan Penggaris
1. Tentukan Objek yang akan ditaksir
2. Cara lebih Lengkap dapat lihat di tutorial

Cara Menaksir Tinggi Metode Penggaris



Cara Menaksir Tinggi Metode Perbandingan/Kesebangunan


Kerjakanlah Evaluasi Dibawah Ini. Jika Tampilan Kurang Lebar, Silahkan Gunakan Alamat Berikut ini : SOAL EVALUASI