Terbaru

Tuesday, February 21, 2023

February 21, 2023

SKK Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) untuk Pramuka Penegak/Pandega

Kecakapan khusus pertolongan pertama pada kecelakaan adalah salah satu kecakapan khusus dalam kegiatan pramuka. Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus ini harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:

1.      Mengetahui Dasar-dasar Pertolongan Pertama

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pertolongan pertama pada kecelakaan harus mengetahui dasar-dasar pertolongan pertama. Hal ini meliputi penanganan luka, patah tulang, cedera kepala, serangan jantung, dan lain-lain.

2.      Memiliki Kemampuan Menilai Situasi Kecelakaan

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pertolongan pertama pada kecelakaan harus memiliki kemampuan untuk menilai situasi kecelakaan. Pramuka harus mampu mengetahui jenis kecelakaan dan tingkat keparahannya untuk dapat memberikan pertolongan yang tepat.

3.      Memiliki Kemampuan Mengambil Keputusan Cepat dan Tepat

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pertolongan pertama pada kecelakaan harus memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan cepat dan tepat. Pramuka harus mampu mengevaluasi situasi kecelakaan dan memilih tindakan yang paling tepat untuk memberikan pertolongan pertama.

4.      Memiliki Keterampilan dalam Menangani Kecelakaan

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pertolongan pertama pada kecelakaan harus memiliki keterampilan dalam menangani kecelakaan. Pramuka harus mampu memberikan pertolongan pertama seperti memberikan nafas buatan, memasang tourniquet, dan lain-lain.

5.      Memiliki Sertifikat Pelatihan Pertolongan Pertama

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pertolongan pertama pada kecelakaan harus memiliki sertifikat pelatihan pertolongan pertama. Sertifikat ini menunjukkan bahwa pramuka telah mendapatkan pelatihan dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan.

Dengan memenuhi syarat-syarat kecakapan khusus pertolongan pertama pada kecelakaan, diharapkan pramuka dapat menjadi lebih siap dan terlatih dalam menangani situasi kecelakaan. Selain itu, pramuka yang memiliki kecakapan khusus ini dapat membantu masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan yang terjadi di sekitarnya.

Untuk mencapai SKK P3K Tingkat Purwa, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:

  1. mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan: luka iris, luka garuk, luka terbakar/kena benda panas, benjut/memar, terkilir, hidung berdarah, tersengat, tergigit binatang berbisa, dan debu di mata,
  2. mengetahui cara dan dapat mencegah dan menolong orang yang mengalami Hilang semangat (coliapse), pingsan, mati suri (schijndood), dan tersengat sinar matahari (zonnesteek),
  3. mengetahui cara dan dapat menggunakan dengan benar dan rapi: pembalut segitiga (mitella), dan pembalut panjang (zwapchtel verband) untuk luka di jari, lengan, tangan, kepala, lutut dan betis,
  4. mengetahui letak urat-urat nadi terpenting, dan mengetahui cara penghentian perdarahan urat nadi,
  5. dapat membuat tandu darurat dengan cepat dan rapi, dan tahu serta dapat mengangkut pendrita dengan berbagai cara, secara seorang diri, maupun bersama dengan teman,
  6. mengetahui dan dapat melakukan dengan baik dua pernafasan tiruan (kunstmatige ademhaling),
  7. mempunyai pengetahuan tentang obat-obatan/ramuan yang dapat digunakan untuk pertolongan pertama pada kecelakaan,
  8. mengetahui nama alamat nomor telpon Puskesmas (poliklinik), rumah sakit dan dokter setempat.
  9. telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK PPPK Tingkat Purwa.

Untuk mencapai SKK P3 K tingkat Madya, seorang Pramuka Penegak & Pandega  harus:

  1. telah memenuhi SKK PPPK Tingkat Madya,
  2. sebagai seorang anggota regu penolong (bukan pemimpin) yang terdiri atas 4 @ 5 orang, melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (tiruan) yang dibuat oleh penguji, secara terperinci, tepat dan cepat sesuai dengan aturan PPPK (perlu diperhatikan keterangannya, kecepatan, kerjasama, dan lain-lain),
  3. mengetahui cara dan dapat menyampaikan secara lisan, tertulis atau melalui telpon (kepada dokter, rumah sakit, polisi atau keluarganya),
  4. mengetahui cara dan dapat melakukan dengan baik cara-cara pernafasan tiruan.
  5. mengetahui cara dan dapat mengangkut penderita melalui rintangan-rintangan/gang sempit, melaiui kolong, menyeberang parit, melewati pagar/tembok, naik-turun tangga, dan lain-lain) dengan atau tanpa tandu.
  6. telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK PPPK Tingkat Purwa.

Catatan: Mereka yang memiliki ijazah PPPK (penolong dan pengangkut) dari PMI berhak mendaparkan TKK PPPK Tingkat Madya.

Untuk mencapai SKK P3K Tingkat Utama, seorang pramuka harus:

  1. telah memenuhi SKK PPPK Tingkat Madya,
  2. mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan berbagai macam patah tulang terbuka atau tertutup (Fractura complicate dan incomplicata), juga rahang atau lutut meleset,
  3. mengetahui cara dan dapat memberikan pertolongan kepada orang yang mengalami perdarahan dalam tubuh (internebloedingen),
  4. dapat memperhatikan cara-cara bertindak apabila ada dugaan keracunan, dan gegar otak,
  5. dapat dan tahu cara menolong orang tenggelam, terbenam/tertimbun, kena aliran listrik, dan shock/gugat,
  6. pernah memimpin satu regu penolong pada kecelakaan (sungguh-sungguh atau tiruan).
  7. telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK PPPK Tingkat Madya.

Catatan: Untuk mereka yang telah memiliki ijazah PPPK dari PMI, dan telah ikut secara aktif bertugas menolong kecelakaan (minimum 10 kali) sebagai tenaga bantuan/anggota sukarelawan regu-regu PMI, berhak menerima TKK PPPK Tingkat Utama. Yang dimaksud kecelakaan di sini adalah kecelakaan sungguh-sungguh dan bukan tiruan yang dibuat oleh penguji.

 

February 21, 2023

SKK Pengatur Rumah untuk Pramuka Penegak/Pandega

Pengatur rumah adalah salah satu kecakapan khusus dalam kegiatan pramuka. Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pengatur rumah harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:

1.      Mengetahui Cara Merawat Rumah

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pengatur rumah harus mengetahui cara merawat rumah. Hal ini meliputi cara membersihkan rumah, cara menyimpan barang dengan rapi, dan cara memperbaiki benda-benda yang rusak.

2.      Mampu Menjaga Kebersihan Lingkungan

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pengatur rumah harus mampu menjaga kebersihan lingkungan. Pramuka harus memahami cara membuang sampah dengan benar, cara merawat tanaman, dan cara mengatur tata ruang agar lingkungan tetap bersih dan sehat.

3.      Memiliki Kemampuan Mengorganisir

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pengatur rumah harus memiliki kemampuan mengorganisir. Pramuka harus mampu mengatur barang-barang dan benda-benda dalam rumah agar tidak berantakan, serta mampu membuat jadwal kegiatan yang teratur.

4.      Mampu Mengambil Keputusan dengan Cermat

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pengatur rumah harus mampu mengambil keputusan dengan cermat. Pramuka harus mampu memilih produk kebutuhan rumah tangga yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan, serta mampu membuat keputusan terkait perawatan rumah.

5.      Memiliki Keterampilan dalam Menjahit dan Memasak

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pengatur rumah harus memiliki keterampilan dalam menjahit dan memasak. Pramuka harus mampu membuat pakaian dan aksesori rumah tangga, serta mampu memasak makanan yang sehat dan bergizi.

Dengan memenuhi syarat-syarat kecakapan khusus pengatur rumah, diharapkan pramuka dapat menjadi lebih ahli dalam merawat dan mengatur rumah tangga, menjaga kebersihan lingkungan, serta membuat keputusan yang bijaksana terkait kebutuhan rumah tangga. Selain itu, pramuka yang memiliki kecakapan khusus pengatur rumah dapat membantu keluarga dan masyarakat dalam mengelola rumah tangga dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Untuk mencapai SKK Pengatur Rumah tingkat Purwa, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:

  1. dapat mengatur isi dan menghias suatu ruangan secara sederhana, tetapi berseni (artistik), dengan memperhatikan komposisi, bentuk dan warna ruang tamu, ruang tidur, ruang belajar, ruang makan, ruang tunggu, atau ruang lainnya,
  2. dapat membuat sedikitnya dua macam hiasan sederhana dari barang-barang yang ada di sekitarnya, misalnya dengan menggunakan bunga kebun, kertas, batu, buah-buahan, tanaman, dahan-dahan, atau bahan-bahan lainnya,
  3. mengerti cara mengatur lampu penerangan dan peredaran udara(ventilasi).
  4. telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai TKK Pengatur Ruangan.

Untuk mencapai SKK Pengatur Rumah tingkat Madya, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:

  1. Sudah memenuhi SKK Pengatur Rumah Tingkat Purwa,
  2. dapat mengatur dan menghias ruangan untuk: (a)    rapat, pertemuan, atau konfrensi, (b)    perayaan sekolah, kampung, mesjid, atau gereja, dan lain-lain. (c)  ruang istirahat, ruang rekeasi, atau operation room, dan lain-lain;
  3. (a) dapat menyusun bunga untuk meja tamu, pesta, kematian, atau penghargaan pada orang lain, dan lain-lain, atau  (b) dapat membuat sedikitnya tiga macam benda hiasan, misalnya dengan menggunakan bambu, tempayan, payung, janur, tempurung, sabut atau kayu, dan lain-lain.
  4. telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Pengatur Rumah Tingkat Purwa.

Untuk mencapai SKK Pengatur Rumah tingkat Utama, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:

  1. telah memiliki TKK Pengatur Rumah Tingkat Madya,
  2. dapat mengatur dan menghias: (a)  ruangan tamu pada peralatan perkawinan atau khitanan, (b)   ruang pengantin atau khitanan, (c)  kursi mempelai atau panggung, dengan memperhatikan keadaan ruang, jumlah undangan, jalan untuk tamu dan pembawa konsumsi, tempat pidato, tempat pertunjukan kesenian, dan lain-lain;
  3. dapat memelihara dan membersihkan perabot rumah tangga, supaya tahan lama dan kelihatan tetap baru! misalnya meja kursi, patung almari, barang dari logam, dari gelas atau kaca, dan lain-lain;
  4. dapat mengatur dan mengubah ruangan pameran (etalase) sesuai dengan keadaan dan kebutuhan pada saat itu, misalnya pada peringatan 17 Agustus, pada hari ulang tahun, peringatan Natal, hari Raya Idul Fitri, dan lain-lain.
  5. telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Pengatur Rumah Tingkat Madya.

February 21, 2023

SKK Pengamat untuk Pramuka Penegak/Pandega

Pengamat adalah salah satu spesialisasi dalam kegiatan pramuka. Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pengamat harus memenuhi beberapa syarat. Berikut ini adalah syarat kecakapan khusus pengamat dalam lingkungan pramuka:

1.      Memiliki Minat yang Kuat pada Alam

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pengamat harus memiliki minat yang kuat pada alam, termasuk mempelajari flora dan fauna, serta geologi dan cuaca.

2.      Menguasai Dasar-dasar Kegiatan Pengamatan

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pengamat harus menguasai dasar-dasar kegiatan pengamatan, seperti membuat peta, membuat sketsa, menggunakan alat navigasi, mengukur jarak, mempelajari flora dan fauna, dan mempelajari cuaca.

3.      Memiliki Keterampilan dalam Mengamati

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pengamat harus memiliki keterampilan dalam mengamati, seperti melihat dengan cermat, memperhatikan detil kecil, dan mencatat informasi dengan akurat.

4.      Mampu Menggunakan Alat Pengamatan

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pengamat harus mampu menggunakan alat pengamatan, seperti kamera, teleskop, jangka sorong, dan GPS. Pramuka juga harus memahami cara merawat dan memperbaiki alat pengamatan tersebut.

5.      Memahami Konsep Konservasi Alam

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pengamat harus memahami konsep konservasi alam, termasuk cara menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan menghindari kerusakan lingkungan.

6.      Mampu Berkomunikasi dengan Baik

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus pengamat harus mampu berkomunikasi dengan baik, termasuk dengan teman regu dan anggota lain dalam kegiatan pramuka. Pramuka juga harus bisa berkomunikasi dengan ahli alam dan petugas penegak hukum untuk melaporkan temuan yang ditemukan.

Dengan memenuhi syarat-syarat kecakapan khusus pengamat, diharapkan pramuka dapat menjadi lebih ahli dalam mengamati alam, mencatat temuan dengan akurat, dan mempelajari flora dan fauna dengan lebih dalam. Selain itu, pramuka yang memiliki kecakapan khusus pengamat dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam.

Untuk mencapai SKK Pengamat tingkat Purwa, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:

  1. dapat mengingat 10 dari 15 macam benda yang dilihatnya dalam 1 menit (dilakukan dua kali percobaan dengan benda-benda yang berlainan),
  2. dapat mengenal dan mengingat sedikitnya 7 dari 10 macam benda-benda yang dirabanya, dicium, dikecap dengan lidah dan suara yang didengarnya,
  3. dapat mengikuti jejak sejauh 3 km, dengan menggunakan tanda jejak sederhana dari bahan alam sekitarnya, dan dapat mencatat sedikitnya 70% dari seluruh tanda yang dibuar penguji;
  4. (a) mengetahui dan mencatat cara dan kebiasaan hidup jenis binatang yang hidup di sekitarnya; atau (b) mengetahui nama dan mengenal 10 macam tumbuh-tumbuhan/sayur-sayuran/buah-buahan yang biasa digunakan manusia dan tumbuh di daerahnya; atau (c) mengetahu 1 nama dan mengenal beberapa macam jamur (fungsi) yang dapat dimakan atau yang beracun, yang tumbuh di daerahnya.
  5. telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga, sehingga mencapai TKK Pengamat.

Untuk mencapai SKK Pengamat tingkat Madya, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:

  1. telah memenuhi SKK Pengamat Tingkat Purwa,
  2. dapat mengingat sedikitnya 12 dari 18 benda yang dilihatnya dalam 1 menit, misalnya barang-barang dagangan di warung, macam-macam tanaman di kebun, dan sebagainya (dilakukan dua kali percobaan dengan benda berlainan),
  3. dapat mengenal dan mengingat sedikitnya 9 dari 12 macam benda yang diraba, dicium, dikecap dengan lidah, dan suara yang didengarnya,
  4. dapat mengikuti jejak sejauh 5 km, dengan menggunakan tanda jejak dan surat-surat penunjuk jalan, serta dapat mengingat kembali tiga di antara Iima tempat-tempat penting yang dilewatinya, misalnya mesjid/gereja, pasar, poliklinik, rumahsakit, dokter dan lain-lain,
  5. bersama seorang kawan dapat membuat laporan/tertulis tentang suatu kejadian/peristiwa yang dilihatnya dan berlangsung kira-kira lima menit.
  6. telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Pengamat Tingkat Purwa.

Untuk mencapai SKK Pengamat tingkat Utama, seorang Pramuka Penegak/Padega harus:

  1. telah memenuhi SKK Pengamat Tingkat Madya,
  2. dapat mengingat 15 dari 20 macam benda yang dilihatnya selama 1 menit, misalnya barang-barang di toko/pasar, makanan di meja pesta, peserta suatu rapat, Pramuka dalam latihan dan sebagainya,
  3. dapat mengikuti jejak sejauh 5 km, dengan menggunakan peta, kompas dan surat-surat penunjuk jalan; sesudah sampai di tempat terakhir dapat menunjukkan dalam peta itu letak dari (sedikitnya) 3 di antara 5 tempat penting yang dilewatinya, misalnya mesjid/gereja, sekolah rumah sakit/dokter, pasar,bengkel dan sebagainya,
  4. telah mengamati suatu tempat/ruang, mendengar suara, meraba, mencium barang-barang dalam ruang itu dalarn waktu seluruhnya 5 menit, kemudian bersama dua orang kawan lainnya harus dapat melaporkan "dugaan" tentang peristiwa yang terjadi di tempat itu, dan kira-kira 60% benar.
  5. telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Pengamat Tingkat Madya.

Monday, February 20, 2023

February 20, 2023

SKK Juru Masak untuk Pramuka Penegak/Pandega

Dalam kegiatan pramuka, salah satu kegiatan yang sering dilakukan adalah memasak. Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus juru masak harus memenuhi beberapa syarat. Berikut ini adalah syarat kecakapan khusus juru masak dalam lingkungan pramuka:

1.      Memahami Prinsip-prinsip Memasak

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus juru masak harus memahami prinsip-prinsip dasar dalam memasak, seperti mengenali bahan makanan, mengolah bahan makanan, mengetahui teknik-teknik memasak, mengatur suhu dan waktu memasak, dan mempersiapkan peralatan memasak.

2.      Memahami Teknik-teknik Memasak

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus juru masak harus memahami teknik-teknik memasak, seperti teknik memanggang, merebus, menggoreng, mengukus, dan memanggang. Pramuka juga harus bisa membuat saus, sup, dan hidangan lain yang lebih kompleks.

3.      Mampu Mengatur Jadwal Memasak

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus juru masak harus mampu mengatur jadwal memasak yang efisien. Pramuka harus memperhitungkan jumlah anggota regu, waktu yang tersedia, dan kebutuhan makanan selama kegiatan.

4.      Mampu Menyiapkan Bahan Makanan

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus juru masak harus mampu menyiapkan bahan makanan dengan benar dan higienis. Pramuka harus memahami cara memilih bahan makanan yang baik, cara membersihkan dan mengolah bahan makanan, serta cara menyimpan bahan makanan yang benar.

5.      Mampu Menyajikan Hidangan

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus juru masak harus mampu menyajikan hidangan dengan baik. Pramuka harus memahami cara menghidangkan makanan dengan benar, mulai dari penyajian hingga penyimpanan makanan yang tidak habis dimakan.

6.      Mampu Mengelola Peralatan Masak

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus juru masak harus mampu mengelola peralatan masak dengan benar dan aman. Pramuka harus memahami cara merawat peralatan masak, mengetahui peralatan yang diperlukan untuk setiap jenis hidangan, dan menggunakan peralatan masak dengan benar dan aman.

Dengan memenuhi syarat-syarat kecakapan khusus juru masak, diharapkan pramuka dapat memasak dengan lebih baik dan efisien, serta dapat mengembangkan kreativitasnya dalam menciptakan hidangan yang lezat dan bergizi.

Untuk mencapai  SKK Juru Masak tingkat Purwa, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:

1.      dapat membuat dapur dan tahu syarat-syaratnya,

2.      mengetahui cara dan dapat membuat api terbuka dengan kayu-tanpa minyak,

3.      dapat menghidangkan masakan untuk orang, yang terdiri dari : (a) nasi, (b)  satu jenis lauk kering ( unter atau bakar, tanpa kuah ), (c) satu jenis hidangan pencuci mulut, (d)  minuman the atau kopi panas;

4.      mengetahui cara menyimpan makanan menurut peraturan kesehatan,

5.      pernah membantu juru masak di suatu perkemahan 24 jam.

6.      telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga sehingga mencapai TKK Juru Masak.

Untuk mencapai SKK Juru Masak tingkat Madya, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:

1.      telah mencapai Tanda Kecakapan Khusus Juru Masak Tingkat Purwa,

2.      tahu cara dan telah menyusun beberapa menu beserta bahan-bahan keperluannya, untuk satu regu yang berkemah selama maksimal 3x24 jam, dengan mengingat 4 sehat 5 sempurna,

3.      tahu cara dan dapat mengawetkan satu jenis makanan/bahan makanan,

4.      dapat menghidangkan masakan untuk satu regu, yang terdiriari: (a) nasi, (b) satu jenis lauk kering (tanpa kuah,  unter, rebus, bakar,kukus, dan lain-lain), (c) satu jenis lauk dengan kuah (sayur), (d) satu jenis hidangan pencuci mulut, (e) minuman.

5.      telah melatih seorang Pramuka sehingga mencapai Tanda Kecakapan Khusus Juru Masak Tingkat Purwa.

Untuk mencapai SKK Juru Masak tingkat Utama, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:

1.      telah memenuhi Syarat-syarat Kecakapan Khusus Juru Masak Tingkat Madya,

2.      mengetahui cara dan telah menyusun menu untuk keperluan perkemahan satu regu selama 6x24 jam (lengkap dengan keperluan peralatan dan bahan) dengan mengingat 4 sehat 5 sempurna,

3.      mengetahui nilai gizi beberapa jenis bahan makanan,

4.      mengetahui cara dan dapat mengawetkan paling sedikit dua jenis makanan/bahan makanan supaya tahan selama 1 minggu.

5.      telah melatih sedikitnya seorang Pramuka sehingga mencapai TKK Juru Masak Tingkat Madya.

February 20, 2023

SKK Berkemah untuk Pramuka Penegak/Pandega

Salah satu kegiatan yang sering dilakukan dalam kegiatan pramuka adalah berkemah. Kecakapan khusus berkemah menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pramuka untuk mendapatkan tingkatan atau gelar kecakapan dalam lingkungan pramuka. Berikut ini adalah beberapa syarat kecakapan khusus berkemah yang harus dipenuhi oleh seorang pramuka:

1.      Mampu Memilih Lokasi Berkemah

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus berkemah harus mampu memilih lokasi berkemah yang aman, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan. Pramuka harus memperhatikan faktor-faktor seperti keamanan, aksesibilitas, lingkungan, dan fasilitas yang tersedia.

2.      Mampu Mempersiapkan Perlengkapan Berkemah

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus berkemah harus mampu mempersiapkan perlengkapan berkemah yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan. Pramuka harus memperhatikan faktor-faktor seperti cuaca, kegiatan yang akan dilakukan, dan jumlah anggota regu.

3.      Mampu Mendirikan dan Merapikan Tenda

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus berkemah harus mampu mendirikan dan merapikan tenda dengan benar dan efisien. Pramuka harus memahami teknik-teknik pendirian tenda yang baik dan aman serta mampu merapikan tenda agar terlihat rapi dan bersih.

4.      Mampu Memasak di Alam Terbuka

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus berkemah harus mampu memasak di alam terbuka dengan aman dan sehat. Pramuka harus memperhatikan faktor-faktor seperti keselamatan, kebersihan, dan ketersediaan bahan makanan yang segar dan berkualitas.

5.      Mampu Mengelola Sampah

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus berkemah harus mampu mengelola sampah dengan benar dan bertanggung jawab. Pramuka harus memahami teknik-teknik pengelolaan sampah yang baik serta membuang sampah pada tempat yang sesuai.

6.      Mampu Mengenal dan Menghargai Alam

Seorang pramuka yang ingin mendapatkan kecakapan khusus berkemah harus mampu mengenal dan menghargai alam. Pramuka harus memahami pentingnya menjaga kelestarian alam serta mampu melakukan kegiatan berkemah dengan cara yang ramah lingkungan.

Itulah beberapa syarat kecakapan khusus berkemah yang harus dipenuhi oleh seorang pramuka. Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, diharapkan pramuka dapat mengembangkan kemampuan berkemahnya dan menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab.

Untuk mencapai SKK Berkemah, seorang  Pramuka  Penegak dan Pandega harus :

1.      sedikitnya sudah tiga kali mengikuti perkemahan sehari semalam (misalnya Perkemahan Sabtu Minggu = Persami), dan satu kali perkemahan yang lebih dari dua malam,

2.      dapat memperlihatkan cara menyusun isi kantong punggung (rugzak-ransel) dengan baik dan rapi,

3.      mengetahui dan dapat mendirikan tenda regu (untuk 6-10orang), dengan rapi dan benar, termasuk pemakaian simpul dan pembuatan paritnya,

4.      mengetahui dan dapat mengatur perkemahan regu/sangganya (mengatur barang-barang dalam tenda, isi tenda dapur barang-barang di rak piring, rak sepatu, dan lain-lain),

5.      mengetahui dan dapat menjaga kebersihan perkemahan regu/sangganya, termasuk pembuatan tempat sampah basah dan sampah kering, serta membawa pulang ke rumah alat-alat dapur dan barang lainnya dalam keadaan bersih.

6.      telah melatih sedikitnya seorang Pramuka Siaga sehingga mencapai TKK Berkemah.

Untuk mencapai SKK Berkemah Tingkat Madya, seorang Pramuka Penegak/Pandega harus:

1.      telah memenuhi Syarat Kecakapan Khusus Berkemah Tingkat Purwa,

2.      tahu keperluan perlengkapan berkemah untuk perorangan dan regu/sangganya,

3.      mengetahui dan dapat mengatur perkemahan regu/sangganya, yaitu: (a) dapat menempatkan letak tenda tidur, tenda dapur, tiang jemuran, rak piring, rak sepatu, tempat sampah dan sebagainya, sesuai dengan keadaan empat, arah angin dan arah sinar matahari, (b)   dapat mengatur aliran air hujan.

4.      dapat mendirikan berbagai macam tenda, misalnya tenda tidur, tenda dapur, tenda makan, tenda beratap ganda (double dek), melipat, serta memelihara tenda regu,

5.      dapat membuat pagar, tiang jemuran, rak piring, rak sepatu dan lain-lain secara sederhana.

6.      dapat membuat pembagian tugas kerja bagi anggota sangganya atau Regu Penggalang,

7.      telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Berkemah Tingkat Purwa.

Untuk mencapai SKK Berkemah tingkat Utama, seorang Pramuka Penegak Pandega harus:

1.      telah mencapai Syarat Kecakapan Khusus Berkemah Tingkat Madya,

2.      tahu keperluan perlengkapan berkemah untuk pasukan, dan peraturan serta syarat-syarat perkemahan yang baik,

3.      dapat mengatur letak perkemahan regu/sangga dalam pasukan/ambalannya, termasuk menentukan letak lapangan upacara dan tempat berlatih,

4.      tahu cara penentuan tempat sanitasi tempat mandi, cuci dan kakus),

5.      dapat mendirikan tenda besar dari kain terpal, atau membuat tenda darurat dari bahan yang ada di sekitarnya,

6.      tahu syarat-syarat perkemahan yang baik, dan: (a)  dapat mencari tempat berkemah yang memenuhi syarat perkemahan, (b)  dapat mengusahakan air minum yang sehat di perkemahan, (c)    mengetahui usaha untuk mendapat izin orang tua, kwartir, pemerintah setempat dan pemilik tanah serta tempat-tempat lainnya.

7.      dapat menyusun acara Perkemahan Penggalang/Penegak/Pandega, untuk sedikitnya selama 24 jam,

8.      telah melatih sedikitnya seorang Pramuka, sehingga mencapai TKK Berkemah Tingkat Madya.

Friday, February 17, 2023

February 17, 2023

MATERI PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa)

Sejarah PBB

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945 setelah berakhirnya Perang Dunia II. Tujuan utama PBB adalah untuk mempromosikan perdamaian dan kerja sama internasional, serta untuk memecahkan masalah yang terjadi di seluruh dunia.

Pada tahun 1942, Perdana Menteri Inggris Winston Churchill dan Presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt bertemu di Washington DC untuk membahas persiapan untuk Perang Dunia II. Dalam pertemuan tersebut, mereka menyepakati untuk membentuk sebuah badan internasional yang bertujuan untuk mendorong perdamaian dan kerja sama internasional setelah berakhirnya perang. Pada tahun 1944, delegasi dari 44 negara berkumpul di San Francisco untuk menandatangani Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Piagam PBB mencakup tujuan-tujuan organisasi, struktur dan keanggotaan, serta hak dan kewajiban negara-negara anggota. Piagam PBB menetapkan bahwa organisasi ini terdiri dari enam badan utama: Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Sosial, Pengadilan Internasional, Sekretariat, dan Trustee Council.

Sejak didirikan pada tahun 1945, PBB telah melakukan banyak pekerjaan untuk mempromosikan perdamaian dan kerja sama internasional. Salah satu contohnya adalah Program Pangan Dunia, yang bertujuan untuk memberantas kelaparan di seluruh dunia. PBB juga membantu dalam penyelesaian konflik internasional, seperti dalam perang di Korea, Timur Tengah, Bosnia, dan Rwanda.

Selain itu, PBB juga memiliki tugas dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional melalui Dewan Keamanan. Dewan Keamanan PBB memiliki 15 anggota, di mana lima anggota tetap yaitu Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis, dan China, serta sepuluh anggota tidak tetap yang dipilih setiap dua tahun oleh Majelis Umum.

Seiring dengan perkembangan zaman, PBB juga melakukan adaptasi terhadap perubahan dunia. Salah satu contohnya adalah dengan pembentukan Program Pembangunan PBB pada tahun 1965, yang kemudian menjadi United Nations Development Programme (UNDP), dan juga dengan membentuk Badan Perlindungan Lingkungan PBB (UNEP) pada tahun 1972.

Sejak didirikan, PBB telah berkembang menjadi organisasi internasional terbesar di dunia, dengan 193 negara anggota pada tahun 2021. Meskipun terdapat beberapa kritik terhadap PBB, organisasi ini masih menjadi simbol penting dari kerja sama internasional dan perdamaian dunia.

Kantor PBB

Kantor PBB terletak di New York City, Amerika Serikat. Kantor pusat PBB ini dikenal sebagai Markas Besar PBB atau United Nations Headquarters (UNHQ). Alamat lengkapnya adalah:

405 E 42nd St, New York, NY 10017, Amerika Serikat

Selain kantor pusat di New York, PBB juga memiliki kantor regional di Jenewa (Swiss), Nairobi (Kenya), dan Wina (Austria). Selain itu, PBB juga memiliki beberapa lembaga dan badan yang memiliki kantor di berbagai negara di seluruh dunia.

Berikut adalah beberapa badan dan lembaga utama yang ada di dalam sistem PBB:

1.      Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations General Assembly/UNGA)

2.      Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Security Council/UNSC)

3.      Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Secretariat/UN Secretariat)

4.      Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ)

5.      Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Children's Fund/UNICEF)

6. Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Development Programme/UNDP)

7. Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (Food and Agriculture Organization of the United Nations/FAO)

8.  Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO)

9.      Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO)

10.  Organisasi Buruh Internasional (International Labour Organization/ILO)

Selain badan dan lembaga di atas, terdapat pula badan dan lembaga lainnya yang termasuk dalam sistem PBB, seperti Dana Penduduk Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Population Fund/UNFPA), Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR), dan lain-lain.

Berikut adalah daftar Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dari masa ke masa:

1.      Trygve Lie (Norwegia) 1946-1952

2.      Dag Hammarskjöld (Swedia) 1953-1961

3.      U Thant (Myanmar) 1961-1971

4.      Kurt Waldheim (Austria) 1972-1981

5.      Javier Pérez de Cuéllar (Peru) 1982-1991

6.      Boutros Boutros-Ghali (Mesir) 1992-1996

7.      Kofi Annan (Ghana) 1997-2006

8.      Ban Ki-moon (Korea Selatan) 2007-2016

9.      António Guterres (Portugal) 2017-sekarang

Sekretaris Jenderal PBB dipilih oleh Majelis Umum PBB berdasarkan rekomendasi dari Dewan Keamanan PBB, dan masa jabatannya adalah lima tahun yang dapat diperpanjang. Selama masa jabatannya, Sekjen PBB bertanggung jawab untuk memimpin operasional PBB dan mengkoordinasikan kegiatan di seluruh dunia.

Kirpah Indonesia di PBB

Sebagai negara anggota PBB, Indonesia telah aktif terlibat dalam berbagai isu global dan memainkan peran penting di dalam organisasi ini. Berikut adalah beberapa kiprah Indonesia di PBB:

1.      Perdamaian dan Keamanan: Sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB sebanyak 4 kali (1954-1955, 1973-1974, 1995-1996, dan 2019-2020), Indonesia telah turut berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia. Selain itu, Indonesia juga telah mengirimkan personel militer dan polisi sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB di berbagai negara, seperti Lebanon, Kongo, Haiti, Sudan, dan Mali.

2.      Kemanusiaan: Indonesia juga telah berperan aktif dalam bidang kemanusiaan, terutama dalam hal bantuan kemanusiaan dan pengungsi. Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika tahun 1955 yang memunculkan prinsip-prinsip dasar yang mengatur hubungan antarnegara, termasuk prinsip non-intervensi dan saling menghormati kedaulatan. Selain itu, Indonesia juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke berbagai negara yang terkena bencana alam dan konflik, serta menjadi tuan rumah pertemuan internasional tentang isu kemanusiaan, seperti Pertemuan Tingkat Tinggi tentang Pengungsi tahun 2016.

3.      Pembangunan: Indonesia juga turut terlibat dalam upaya pembangunan global yang dilakukan oleh PBB, termasuk dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Indonesia telah menyelenggarakan konferensi internasional tentang pembangunan berkelanjutan, dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB di bidang pembangunan, termasuk di bidang kesehatan, pendidikan, energi, dan lingkungan hidup.

4.      HAM: Indonesia juga telah aktif dalam bidang HAM di PBB, terutama dalam menjaga dan mempromosikan hak asasi manusia di seluruh dunia. Indonesia menjadi anggota Dewan HAM PBB sebanyak 4 kali, dan telah terlibat dalam berbagai forum dan mekanisme HAM PBB, termasuk Universal Periodic Review (UPR) dan mekanisme pemantauan hak anak.

Dalam keseluruhan kiprah Indonesia di PBB, terlihat bahwa Indonesia berusaha memainkan peran aktif sebagai pelaku konstruktif dan memiliki komitmen untuk memajukan isu-isu global di bawah bendera PBB.

Baca Daftar Negara Anggota PBB