Terbaru

Monday, November 13, 2023

November 13, 2023

4. SIFAT KEGIATAN KEPENEGAKAN

SIFAT KEGIATAN KEPENEGAKAN

Pramuka Penegak memiliki sifat umum yang mencakup semangat juang tinggi, idealisme, kemauan kuat, percaya diri, pencarian jati diri, kreativitas, peduli terhadap lingkungan masyarakat, dan loyalitas yang tinggi terhadap kelompoknya.

Mengingat sifat umum tersebut, kegiatan Kepenegakan pada umumnya masih memerlukan bimbingan dari orang dewasa, dengan prinsip dari, oleh, dan untuk Pramuka Penegak di bawah tanggung jawab orang dewasa.

Kegiatan Kepenegakan mencakup beberapa bentuk, antara lain:

a. Bina Diri

   Bina diri adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan jiwa dan keterampilan melalui penuntutan ilmu pengetahuan.

b. Bina Satuan

   Bina satuan merupakan usaha berkelanjutan untuk memberikan pengabdian pada lingkungan Siaga atau pasukan Penggalang, fokus pada pengembangan keterampilan khusus atau inovatif.

c. Bina Masyarakat

   Bina masyarakat melibatkan usaha dan semangat untuk menjadi penyuluh dan pelopor pembangunan di lingkungan masyarakat mereka.

November 13, 2023

3. AMBALAN PENEGAK

AMBALAN PENEGAK

Ambalan Penegak idealnya terdiri dari 12–32 Pramuka Penegak yang dibagi menjadi 3–4 sangga. Kata "Ambalan" berasal dari bahasa Jawa "ambal-ambalan," yang merujuk kepada kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan. Ambalan juga dapat diartikan sebagai kelompok orang yang bekerja bersama dalam suatu pekerjaan. Nama Ambalan Penegak biasanya diambil dari nama-nama pahlawan, meskipun tidak tertutup kemungkinan juga diambil dari tokoh, kerajaan dalam pewayangan, atau legenda. Pemilihan nama didasarkan pada kesepakatan anggota Ambalan, sehingga memiliki makna dan kebanggaan bagi seluruh anggota Ambalan.

Tingkat kecakapan umum Pramuka Penegak ditandai oleh tanda pundak yang terbuat dari kain dengan warna dasar hijau tua. Tulisan dan gambar pada tanda tersebut dibuat dengan sulaman atau logam berwarna kuning emas. Tanda tersebut berbentuk trapesium, berwarna dasar hijau tua dengan panjang sisi 5 cm, sisi atas 4 cm, dan panjang kaki miring kiri dan kanan masing-masing 7,5 cm. Di dalamnya terdapat gambar bintang sudut lima, di bawahnya sepasang tunas kelapa yang berlawanan arah, dan di bawah tunas kelapa terdapat tulisan "BANTARA" atau "LAKSANA."

Bintang bersudut lima melambangkan bahwa Pramuka Penegak bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berpegang pada moral Pancasila. Tunas kelapa yang berlawanan arah menggambarkan keselarasan dan kesatuan gerak Pramuka Penegak putra dan putri yang sedang membina diri sebagai makhluk pribadi, sosial, dan makhluk Tuhan menuju cita-cita bangsa.

Tanda di pundak menggambarkan tanggung jawab berat yang harus dipikul sebagai anggota Gerakan Pramuka dan kader pembangunan bangsa dan negara. "BANTARA" memiliki makna kader, ajudan, pengawas pembangunan yang kuat, baik, terampil, dan bermoral Pancasila. Sementara "LAKSANA" mengandung arti pemimpin muda yang sudah mampu melaksanakan tugas pembangunan bangsa dan negara serta memiliki tanggung jawab yang lebih besar.

November 13, 2023

2. KIASAN DASAR PRAMUKA PENEGAK

KIASAN DASAR PRAMUKA PENEGAK

Pembinaan golongan Pramuka Penegak merupakan tahap pembinaan setelah golongan Pramuka Penggalang. Jika Penggalang dapat diibaratkan sebagai masa pemuda yang menggalang persatuan bangsa, maka Penegak diibaratkan sebagai masa pemuda yang menegakkan kemerdekaan bangsa.

Pemberian nama golongan pembinaan kepramukaan disesuaikan dengan pengelompokan usia peserta didik, mengadaptasi sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Sejarah Kepanduan Indonesia dimulai pada saat bangsa Indonesia mempersiapkan kemerdekaan setelah peristiwa Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Masa persiapan kemerdekaan ini menjadi dasar pembinaan golongan Siaga untuk peserta didik usia 7-10 tahun.

Selanjutnya, bangsa Indonesia menggalang persatuan untuk mencapai kemerdekaan, yang ditandai oleh peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Setelah berhasil menggalang persatuan, bangsa Indonesia siap menegakkan kemerdekaan, yang dicerminkan dalam pembinaan golongan Penggalang untuk peserta didik usia 11-15 tahun. Kesiapan menegakkan kemerdekaan terwujud pada Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945, yang menjadi dasar pembinaan golongan Penegak untuk peserta didik usia 16-20 tahun.

Puncak dari sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia adalah mengisi kemerdekaan dengan memimpin pembangunan bangsa. Masa memimpin pengisian kemerdekaan dan pembangunan bangsa menjadi dasar pembinaan golongan Pandega untuk peserta didik usia 21-25 tahun.

Satuan terkecil dalam Golongan Pramuka Penegak disebut Sangga, terdiri dari 4 sampai 8 orang. "Sangga" bermakna "gubug" atau rumah kecil tempat penggarap sawah. Nama-nama Sangga seperti Sangga Perintis, Sangga Penegas, Sangga Pencoba, Sangga Pendobrak, dan Sangga Pelaksana dipilih berdasarkan sifat-sifat baik yang diinginkan, dan pemimpin serta wakil pemimpin Sangga dipilih melalui musyawarah Sangga.

November 13, 2023

1. FILOSOFI PRAMUKA PENEGAK

FILOSOFI PRAMUKA PENEGAK

Dalam teori perkembangan remaja, terdapat tiga tahapan berurutan: remaja awal, remaja madya, dan remaja akhir (Kimmel, 1995:16). Pada tahapan remaja awal, tugas perkembangan melibatkan penerimaan terhadap keadaan fisik dan penggunaan tubuh secara efektif. Remaja pada fase ini mengalami perubahan fisik drastis, seperti pertumbuhan tinggi badan, berat badan, organ tubuh, dan perubahan bentuk fisik. Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka berusia 16–20 tahun, yang perkembangannya berada pada tahapan remaja awal dan remaja madya.

Pada tahapan remaja madya, tugas perkembangan utama melibatkan pencapaian idealisme dan kemandirian, pembebasan dari orang tua, serta pengembangan hubungan dengan kelompok sebaya. Pada fase ini, remaja mencapai kapasitas keintiman dalam hubungan pertemanan dan belajar menangani interaksi dengan lawan jenis.

Tugas-tugas perkembangan ini menjadi dasar bagi Pembina Pramuka Penegak untuk mempersiapkan bahan, metode, dan pendekatan yang tepat. Hal ini memudahkan pemahaman terhadap karakter masing-masing remaja. Pembinaan Pramuka Penegak dilakukan secara personal, mempertimbangkan pertumbuhan dan perkembangan jiwa remaja agar mereka tumbuh sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka.

Sunday, November 12, 2023

November 12, 2023

10. Peran Pembina Pramuka Pandega

Peran Pembina Pramuka Pandega

Pembina Pramuka Pandega memiliki peran penting dalam membimbing dan mengembangkan peserta didik. Berikut adalah beberapa peran utama pembina:

1. Konsultan, Motivator, dan Dinamisator:

-       Sebagai konsultan, membantu menyelesaikan SKU Pramuka Pandega dengan memberikan bimbingan dan nasihat.

-       Sebagai motivator, memberikan dorongan dan semangat kepada Pramuka Pandega.

-       Sebagai dinamisator, menciptakan suasana yang dinamis dan inovatif dalam proses pembelajaran.

2. Pendekatan Kemitraan:

-       Menerapkan pendekatan kemitraan antara Pembina dan Pramuka Pandega sebagai mitra bakti, untuk membangun masyarakat melalui prinsip kemitraan dan saling menghargai.

3. Sistem Among dan "Tut Wuri Handayani":

-       Menerapkan pendekatan Sistem Among, dengan penekanan pada prinsip "Tut Wuri Handayani" yang mengandung makna petunjuk dari belakang sebagai panduan hidup.

4. Presentasi Sistem Among:

-       Menyampaikan aplikasi Sistem Among dengan proporsi "Ing Ngarso Sung Tulodo" 20%, "Ing Madyo Mangun Karso" 20%, dan "Tut Wuri Handayani" 60% kepada Pramuka Pandega.

5. Dewan Kehormatan Racana:

-       Sebagai anggota Dewan Kehormatan Racana, berfungsi sebagai penasehat objektif dan bijaksana, membantu memecahkan masalah peserta didik dengan rasa percaya diri.

6. Program Kegiatan Berdasarkan Prinsip Pramuka Pandega:

-       Merancang program kegiatan yang didasarkan pada prinsip dari, untuk, dan oleh Pramuka Pandega dengan bimbingan Pembina.

7. Pendekatan Perorangan:

-       Mengadakan pendekatan perorangan yang manusiawi dengan silih asah, silih asih, silih asuh, untuk membantu Pramuka Pandega memecahkan masalahnya sendiri.

8. Contoh Teladan:

-       Menjadi teladan dalam ucapan, sikap, dan perilaku, menunjukkan semangat berusaha optimal, dan memberikan solusi masalah dengan suasana rukun, damai, dan bersahabat.

9. Dinamis dan Percaya Diri:

-       Menunjukkan perilaku tegar, optimis, dan percaya diri sebagai dinamisator, kreatif, dan inovatif dalam menghadapi kendala dan menyelesaikan SKU sesuai jadwal.

10. Manajemen Risiko:

-       Menerapkan manajemen risiko melalui studi kelayakan dan observasi yang cermat dalam pelaksanaan program latihan.

11. Kepercayaan Penuh kepada Pemimpin Reka dan Dewan Pandega:

-       Memberikan kepercayaan penuh kepada Pemimpin Reka dan Dewan Pandega dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi program serta memberikan alternatif dalam pemecahan masalah.

12. Evaluasi Transparan dan Terukur:

-       Memberikan evaluasi berupa saran dan kritik yang membangun, serta standarisasi kompetensi secara transparan dan terukur dalam penyelesaian SKU Pramuka Pandega.

13. Mendukung Pencapaian SKU Pramuka Pandega:

-       Memberikan dukungan maksimal untuk membantu Pramuka Pandega mencapai SKU Pramuka dengan memberikan bimbingan, saran, dan bantuan sesuai kebutuhan.

14. Pemberdayaan Pemimpin Reka dan Dewan Pandega:

-       Mendorong dan memberdayakan Pemimpin Reka dan Dewan Pandega agar dapat mengambil inisiatif dan tanggung jawab dalam mengelola Racana Pandega.

15. Fasilitator Proses Pembelajaran:

-       Bertindak sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan dan pengembangan pribadi Pramuka Pandega.

16. Pendukung Kreativitas dan Inovasi:

-       Mendorong kreativitas dan inovasi Pramuka Pandega dalam menyusun dan melaksanakan program-program yang dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.

17. Pemecahan Konflik:

-       Menangani konflik dan perbedaan pendapat di antara anggota Racana dengan bijaksana, menciptakan solusi yang harmonis dan mendukung kebersamaan.

18. Konselor Pribadi:

-       Bertindak sebagai konselor pribadi yang siap mendengarkan dan memberikan pandangan yang membangun bagi peserta didik yang menghadapi tantangan atau kesulitan.

19. Membangun Semangat Persatuan:

-       Mengembangkan semangat persatuan, kesatuan, dan kerjasama di antara sesama anggota Racana, menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung.

20. Pembinaan Profesionalisme:

-       Memberikan pembinaan untuk mengembangkan profesionalisme Pramuka Pandega, termasuk aspek-aspek kepemimpinan, etika, dan tanggung jawab sosial.

21. Pendamping dalam Kegiatan Lapangan:

-       Mendampingi Pramuka Pandega dalam kegiatan lapangan, memberikan arahan, dan memastikan keselamatan serta kesejahteraan peserta didik.

22. Mendukung Pencapaian Tujuan Pribadi:

-       Membantu Pramuka Pandega dalam merumuskan dan mencapai tujuan pribadi mereka, baik dalam kegiatan pramuka maupun di luar konteks pramuka.

23. Mendorong Jiwa Kewirausahaan:

-       Mendorong perkembangan jiwa kewirausahaan dan inisiatif mandiri dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang berkontribusi pada masyarakat.

24. Penggalian Potensi Individu:

-       Mengidentifikasi dan menggali potensi individu Pramuka Pandega, serta memberikan peluang untuk mengembangkan bakat dan minat mereka.

Pembina Pramuka Pandega memiliki tanggung jawab besar dalam membimbing, menginspirasi, dan membantu peserta didik mencapai potensi maksimal mereka. Dengan peran yang beragam, pembina menjadi figur penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian Pramuka Pandega

November 12, 2023

9. Dewan Kehormatan Pandega

Dewan Kehormatan Pandega

Dewan Kehormatan Pandega merupakan lembaga yang dibentuk untuk memberikan dukungan dan pengawasan terhadap nilai-nilai kehormatan di tingkat Racana. Tugas Dewan Kehormatan Pandega melibatkan:

1. Pelantikan:

-       Menentukan pelantikan anggota Racana Pandega, memastikan bahwa proses pelantikan dilakukan dengan integritas dan sesuai dengan prinsip-prinsip kehormatan.

2. Pemberian Penghargaan:

-       Memberikan penghargaan kepada Pandega yang telah mencapai prestasi atau kontribusi yang luar biasa dalam kegiatan Racana.

3. Tindakan Hukuman:

-       Menetapkan tindakan hukuman atas pelanggaran terhadap kode kehormatan Pandega.

-       Bertindak sebagai pengawas terhadap perilaku anggota dan memastikan adanya sanksi yang sesuai untuk pelanggaran kode etik.

4. Rehabilitasi Anggota:

-       Melakukan upaya rehabilitasi terhadap anggota Racana Pandega yang terlibat dalam pelanggaran, dengan tujuan pembinaan dan pemulihan etika kehormatan.

Dewan Kehormatan Pandega memegang peran khusus dalam menjaga integritas dan moralitas di dalam Racana. Dengan menetapkan standar-standar kehormatan dan memberikan penghargaan serta sanksi yang tepat, Dewan ini berkontribusi pada pembentukan karakter anggota Pandega yang berlandaskan nilai-nilai kepramukaan.

November 12, 2023

8. Dewan Pandega

Dewan Pandega

Dewan Pandega adalah badan pengelola dan pengambil keputusan di tingkat Racana. Struktur Dewan Pandega terdiri dari:

1. Ketua Racana:

-       Memimpin Dewan Pandega dan menjadi wakil Racana.

-       Bertanggung jawab atas koordinasi dan kepemimpinan umum dalam Racana.

2. Kerani atau Sekretaris:

-       Bertugas untuk mencatat dan mendokumentasikan keputusan serta aktivitas Racana.

-       Menangani administrasi dan komunikasi internal Racana.

3. Bendahara:

-       Mengatur keuangan dan harta benda milik Racana.

-       Bertanggung jawab atas manajemen keuangan Racana.

4. Pemangku Adat:

-       Memimpin tata-cara adat Racana.

-       Berperan sebagai penjaga kode etik Racana.

5. Beberapa Anggota:

-       Anggota lain dalam Dewan Pandega yang memiliki peran khusus dalam mengelola dan memajukan Racana.

Peran Pembina:

-       Pembina Pramuka Pandega tidak termasuk dalam Dewan Pandega.

-       Bertindak sebagai penasehat, pendorong, pengarah, dan pembimbing.

-       Memiliki hak dalam pengambilan keputusan terakhir, tetapi tidak secara langsung terlibat dalam keanggotaan Dewan Pandega.

Tugas Dewan Pandega:

1.    Merancang program kegiatan yang sesuai dengan aspirasi dan minat anggota.

2.    Mengurus dan mengatur pelaksanaan kegiatan Racana.

3.    Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan untuk perbaikan berkelanjutan.

4.    Merekrut anggota baru dan mengelola proses penerimaan.

5.    Mencari serta mengidentifikasi sumber dana untuk disampaikan kepada Ketua Gudep.

6.    Mengelola dana untuk menjalankan program kegiatan Racana.

7.    Melaporkan pelaksanaan kegiatan secara berkala kepada Pembina Gudep.

Dewan Pandega memegang peranan penting dalam mengelola dan membimbing kegiatan Racana sesuai dengan nilai-nilai pramuka dan tujuan pembinaan kepribadian.