Terbaru

Friday, December 15, 2023

December 15, 2023

SKU penggalang Ramu : 16. Sejarah dan Makna Lagu "Indonesia Raya"

Sejarah dan Makna Lagu "Indonesia Raya"

1. Pengantar

·       Lagu kebangsaan "Indonesia Raya" diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman pada tahun 1924.

·       Diperkenalkan pada tahun 1928 dalam Kongres Pemuda II di Jakarta.

·       Lagu ini menjadi simbol gerakan nasionalis di Nusantara.

2. Larangan dan Semangat Pemuda

·       Meskipun larangan dari pemerintah kolonial Hindia Belanda, para pemuda tetap menyanyikan lagu ini dengan semangat.

·       Setelah Indonesia merdeka, lagu ini ditetapkan sebagai lagu kebangsaan.

3. Penggunaan Lagu

·       Selalu dimainkan dan dinyanyikan saat upacara bendera, terutama pada Hari Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus.

·       Wajib berdiri tegak dengan sikap hormat saat lagu kebangsaan diputar.

4. Sejarah Musikal dan Pengaransemen Ulang

·       Jos Cleber mengaransemen ulang lagu pada tahun 1950 setelah masukan dari Presiden Soekarno.

·       Rekaman asli Jos Cleber direkam pada tahun 1992 dan direkam ulang secara digital pada tahun 1998.

5. Aturan Penggunaan dan Protokol

·       Aturan penggunaan lagu kebangsaan diatur oleh peraturan pemerintah dan undang-undang.

·       Protokol saat dinyanyikan: berdiri tegak dengan sikap hormat.

6. Penggunaan dalam Berbagai Acara Resmi

·       Lagu kebangsaan dapat diperdengarkan atau dinyanyikan dalam acara resmi, kunjungan kepala negara, dan kompetisi internasional.

7. Larangan Terkait Lagu Kebangsaan

·       Tidak boleh mengubah lagu dengan tujuan menghina atau merendahkan kehormatan lagu kebangsaan.

·       Tidak boleh memainkan atau menyebarkan versi yang diubah dari lagu kebangsaan untuk tujuan komersial.

·       Tidak boleh menggunakan lagu kebangsaan dalam iklan komersial.

8. Simbol Persatuan dan Nasionalisme

·       Lagu "Indonesia Raya" merupakan simbol persatuan dan nasionalisme bagi bangsa Indonesia.

·       Menjadi tak terpisahkan dari identitas bangsa Indonesia.

Penutup

Lagu kebangsaan "Indonesia Raya" tidak hanya menjadi lambang kemerdekaan, tetapi juga merefleksikan semangat, kebanggaan, dan cinta tanah air bagi setiap warga negara Indonesia. Melalui lagu ini, generasi Pramuka Penggalang Ramu diharapkan dapat lebih mendalami nilai-nilai persatuan dan nasionalisme yang terkandung di dalamnya.

 

Lagu Daerah Indonesia

Pengantar Lagu Daerah Indonesia

Definisi Lagu Daerah

·       Lagu daerah adalah warisan budaya berupa musik yang berasal dari masing-masing provinsi di Indonesia.

·       Saat ini, terdapat kurang lebih 439 lagu daerah dari seluruh Indonesia.

Lagu Daerah di Beberapa Provinsi

1.  Aceh

Sepakat Segenap, Lembah Alas, Tawar Sedenge, dan sebagainya.

2.  Sumatera Utara

Selayang Pandang, Tanjung Katung, Kuala Deli, dan lain-lain.

3.  Sumatera Barat

Ayam Den Lapeh, Kampuang Nan Jauh di Mato, Malam Bainai, dan sebagainya.

4.  Riau dan Kepulauan Riau

Soleram, Agar Terbang Bawa Bersuluh, Lancang Kuning, dan lain-lain.

5.  Sumatera Selatan

Dek Sangke, Enam Bersaudara, Kabile-Bile, Gending Sriwijaya, dan sebagainya.

6.  Bangka Belitung

Yo Miak, Berage, Sidik Belitong, dan lain-lain.

7.  Jambi

Selendang Mayang, Pinang Muda, Injit-Injit Semut, dan sebagainya.

8.  Bengkulu

Lalan Belek, Bedindang, Anak Kunang, dan lain-lain.

9.  Lampung

Lipang Lipandang, Adi-Adi Laun Lambar, Cangget Agung, dan sebagainya.

Pentingnya Lagu Daerah dalam Budaya Indonesia

1.  Pelestarian Budaya

Lagu daerah merupakan bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan.

2.  Identitas Bangsa

Lagu daerah mencerminkan identitas masyarakat setempat dan Indonesia secara keseluruhan.

Aktivitas Pendukung

1.  Pembelajaran dan Penampilan

Lagu daerah dapat dipelajari dan ditampilkan dalam berbagai kegiatan budaya.

2.  Kegiatan Pramuka

Pramuka dapat mengadakan kegiatan penampilan lagu daerah untuk memperkenalkan keberagaman budaya.

Penutup

Lagu daerah Indonesia adalah ekspresi seni yang memperkaya keberagaman budaya bangsa. Generasi Pramuka Penggalang Ramu diharapkan dapat mengenali, menghargai, dan ikut melestarikan lagu-lagu daerah sebagai bagian integral dari identitas dan kekayaan budaya Indonesia.

December 15, 2023

Soal Evaluasi : 15. Bendera Merah Putih dan Pengetahuan Tentang Ukuran dan Penggunaannya

 

Soal Pilihan Ganda

1. Apa yang menjadi lambang kebesaran dan keagungan sejak masa Kerajaan Singasari dan Majapahit?

A. Pedang

B. Bendera Merah Putih

C. Keris

D. Perisai

Jawaban: 

2. Bendera merah putih hitam digunakan sebagai pusaka pada masa kerajaan mana?

A. Kerajaan Singasari

B. Kerajaan Majapahit

C. Kerajaan Minangkabau

D. Kerajaan Solo

Jawaban: 

3. Bendera merah putih "Gula Kelapa" berkibar saat perang wilayah mana?

A. Mataram

B. Demak

C. Pati

D. Banten

Jawaban: 

4. Bendera merah putih pertama kali berkibar di Eropa oleh kelompok organisasi apa?

A. Perhimpunan Indonesia di Belanda

B. Indische Partij

C. Jong Java

D. Boedi Oetomo

Jawaban: 

5. Kongres Pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 menetapkan bendera merah putih sebagai...

A. Bendera Bela Negara

B. Bendera Pusaka

C. Bendera Resmi

D. Bendera Kebangsaan

Jawaban: 

6. Bendera pusaka yang dibuat oleh Ibu Fatmawati dikibarkan pertama kali sesaat setelah...

A. Revolusi Indonesia

B. Konferensi Asia-Afrika

C. Proklamasi Kemerdekaan

D. Ganyang Malaysia

Jawaban: 

7. Kapan pertama kali Bendera Merah Putih berkibar di bumi Indonesia yang merdeka?

A. Tanggal 17 Agustus 1945

B. Tanggal 28 Oktober 1928

C. Tanggal 31 Maret 1906

D. Tanggal 20 Mei 1908

Jawaban: 

8. Sejak tahun berapakah Bendera Pusaka tidak dikibarkan lagi karena sudah sangat tua?

A. 1945

B. 1950

C. 1969

D. 1975

Jawaban: 

9. Bendera Merah Putih dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI dan juga pada...

A. Hari Kebangkitan Nasional

B. Hari Kesaktian Pancasila

C. Hari Pahlawan

D. Hari Batik Nasional

Jawaban: 

10. Waktu pengibaran dan penurunan Bendera Merah Putih antara matahari terbit hingga matahari terbenam, namun dalam keadaan tertentu bisa dilakukan pada...

A. Pukul 12.00 - 13.00

B. Malam hari

C. Pukul 10.00 - 11.00

D. Pukul 14.00 - 15.00

Jawaban: 
December 15, 2023

SKU Penggalang Ramu : 15. Bendera Merah Putih dan Pengetahuan Tentang Ukuran dan Penggunaannya

Bendera Merah Putih dan Pengetahuan Tentang Ukuran dan Penggunaannya

Pendahuluan

Penting bagi Pramuka Penggalang Ramu untuk memahami berbagai aspek terkait bendera merah putih, termasuk ukuran-ukuran standar dan penggunaannya. Pengetahuan ini tidak hanya sebagai bagian dari kewajiban sebagai warga negara yang baik tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap simbol kebangsaan.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009

Undang-Undang ini menetapkan beberapa ketentuan terkait bendera merah putih, termasuk bentuk, warna, dan ukuran-ukurannya. Pasal 4 Ayat (1) menyebutkan bahwa bendera merah putih memiliki bentuk empat persegi panjang dengan lebar dua pertiga dari panjangnya.

Ukuran Bendera Merah Putih

Berdasarkan penggunaannya, berikut adalah beberapa ukuran standar bendera merah putih yang diatur oleh Undang-Undang

1.  Lapangan Istana Kepresidenan

Ukuran 200 x 300 cm.

2.  Lapangan Umum

Ukuran 120 x 180 cm.

3.  Dalam Ruangan

Ukuran 100 x 150 cm.

4.  Mobil Presiden dan Wakil Presiden

Ukuran 36 x 54 cm.

5.  Mobil Pejabat Negara

Ukuran 30 x 45 cm.

6.  Kendaraan Umum

Ukuran 20 x 30 cm.

7.  Kapal Laut

Ukuran 100 x 150 cm.

8.  Kereta Api

Ukuran 100 x 150 cm.

9.  Pesawat Udara

Ukuran 30 x 45 cm.

10.  Meja

Ukuran 10 x 15 cm.

Penggunaan dan Pemeliharaan

·       Bendera harus diangkat dan diturunkan dengan hormat.

·       Hindari bendera yang robek, kotor, atau usang.

·       Pemasangan bendera diatur oleh protokol yang berlaku di setiap tempat.

Kesimpulan

Pengetahuan tentang ukuran dan penggunaan bendera merah putih merupakan bagian penting dari patriotisme dan penghargaan terhadap simbol kebangsaan. Pramuka Penggalang Ramu diharapkan dapat menjadi teladan dalam menjaga kehormatan bendera merah putih.

Tugas Tambahan

Peserta didik dapat membuat poster yang memuat informasi tentang ukuran-ukuran bendera merah putih dan tempat-tempat penggunaannya.

 

Pengibaran dan Penurunan Bendera Setengah Tiang

Pendahuluan

Penting bagi Pramuka Penggalang Ramu untuk memahami aturan dan tata cara pengibaran serta penurunan bendera setengah tiang. Hal ini berkaitan dengan penghormatan terhadap momen-momen berkabung yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009.

Aturan Pengibaran Setengah Tiang

1.  Situasi Berkabung

Sesuai Pasal 12 ayat (4), bendera setengah tiang digunakan sebagai tanda berkabung ketika pejabat tertentu meninggal dunia, termasuk Presiden, Wakil Presiden, mantan Presiden, mantan Wakil Presiden, dan sejumlah pejabat negara.

2.  Durasi Pengibaran

Durasi pengibaran bendera setengah tiang bervariasi, seperti tiga hari berturut-turut untuk Presiden atau Wakil Presiden, dua hari berturut-turut untuk pimpinan lembaga negara dan menteri, dan satu hari untuk anggota lembaga negara, kepala daerah, atau pimpinan dewan perwakilan rakyat daerah.

3.  Pengibaran di Luar Negeri

Jika pejabat meninggal di luar negeri, pengibaran dimulai sejak kedatangan jenazah di Indonesia.

Tata Cara Pengibaran

1.  Langkah Awal

Sesuai Pasal 14 ayat (2), bendera dinaikkan hingga ke ujung tiang, dihentikan sebentar, dan diturunkan tepat setengah tiang.

2.  Penurunan Bendera

Pasal 14 ayat (3) menjelaskan bahwa saat bendera hendak diturunkan, dinaikkan terlebih dahulu hingga ujung tiang, dihentikan sebentar, baru kemudian diturunkan.

Kesimpulan

Pengetahuan tentang aturan pengibaran dan penurunan bendera setengah tiang sangat penting untuk menghormati momen berkabung. Pramuka Penggalang Ramu diharapkan dapat menjadi teladan dalam melaksanakan tata cara ini dengan penuh penghormatan.

Tugas Tambahan

Peserta didik dapat melakukan simulasi pengibaran dan penurunan bendera setengah tiang sesuai dengan aturan yang telah dipelajari.

Waktu Pengibaran dan Penurunan Bendera Merah Putih

Pendahuluan

Penting bagi Pramuka Penggalang Ramu untuk memahami aturan waktu pengibaran dan penurunan bendera Merah Putih, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009. Pengetahuan ini mencakup waktu-waktu khusus dan peristiwa-peristiwa tertentu yang melibatkan pengibaran Bendera Negara.

Aturan Umum Pengibaran Bendera

1.  Waktu Pengibaran

Dilakukan pada waktu antara matahari terbit hingga matahari terbenam, sesuai Pasal 7 ayat (1).

2.  Pengibaran Malam Hari

Dalam keadaan tertentu, pengibaran dapat dilakukan pada malam hari, sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (2).

Pengibaran pada Peristiwa Tertentu

1.  Hari Kemerdekaan

Wajib dikibarkan pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus, sesuai Pasal 7 ayat (3).

2.  Bendera untuk Warga Negara Tidak Mampu

Dalam rangka pengibaran di rumah pemerintah daerah, Bendera Negara diberikan kepada warga negara Indonesia yang tidak mampu, sesuai Pasal 7 ayat (4).

3.  Peringatan Hari-Hari Besar Nasional

Selain 17 Agustus, Bendera Negara dikibarkan pada waktu peringatan hari-hari besar nasional atau peristiwa lain, sesuai Pasal 7 ayat (5).

Kesimpulan

Pengertian waktu pengibaran dan penurunan bendera Merah Putih adalah bagian penting dari penghormatan terhadap simbol kebangsaan. Pramuka Penggalang Ramu diharapkan dapat menjadi contoh dalam melaksanakan tata cara ini dengan penuh rasa hormat.

Tugas Tambahan

Peserta didik dapat melakukan observasi di sekitar lingkungan mereka untuk melihat praktik pengibaran bendera pada waktu-waktu tertentu dan membuat laporan singkat.

 

Sejarah Pengibaran Pertama Bendera Merah Putih

Pendahuluan

Bendera Merah Putih bukan sekadar simbol kebangsaan, tetapi juga mempunyai sejarah panjang yang mencerminkan semangat dan perjuangan bangsa Indonesia. Pramuka Penggalang Ramu diharapkan dapat memahami kapan pertama kali bendera ini berkibar dan apa artinya bagi kemerdekaan Indonesia.

Sejarah Bendera Merah Putih

1.  Penggunaan di Masa Kerajaan

Sejak masa Kerajaan Singasari dan Majapahit, warna merah putih digunakan sebagai lambang kebesaran dan keagungan.

2.  Kerajaan Minangkabau

Kitab Tembo Alam Minangkabau mencatat penggunaan bendera merah putih hitam sebagai pusaka pada masa kerajaan Melayu-Minangkabau.

3.  Keraton Solo

Di Keraton Solo, terdapat pusaka berbentuk bendera merah putih peninggalan Kyai Ageng Tarub.

4.  Perang Sultan Agung

Saat Sultan Agung berperang melawan wilayah Pati pada tahun 1613-1645, tentaranya bernaung di bawah bendera merah putih "Gula Kelapa."

5.  Bendera Merah Putih di Eropa

Pada tahun 1922, Perhimpunan Indonesia di Belanda pertama kali mengibarkan bendera merah putih dengan gambar kepala banteng di tengahnya di benua Eropa.

6.  Kongres Pemuda Indonesia

Pada tanggal 28 Oktober 1928, dalam Kongres Pemuda Indonesia di Jakarta, bendera merah putih diresmikan sebagai bendera kebangsaan.

7.  Proklamasi Kemerdekaan

Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bendera merah putih dikibarkan. Ini merupakan momen bersejarah pertama kali bendera ini berkibar di Indonesia yang merdeka.

8.  Bendera Pusaka

Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati pada tahun 1944 dan dikibarkan sesaat setelah Proklamasi. Sejak tahun 1969, bendera pusaka digantikan oleh duplikatnya karena sudah sangat tua.

Kesimpulan

Sejarah pengibaran pertama bendera Merah Putih mencerminkan perjalanan panjang perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Mengetahui dan menghormati sejarah ini adalah bagian penting dari identitas kebangsaan.

Tugas Tambahan

Peserta didik dapat melakukan riset lebih lanjut tentang peran bendera Merah Putih dalam peristiwa-peristiwa sejarah penting di Indonesia.

December 15, 2023

Soal Evaluasi : 14. Salam Pramuka, Motto, Lambang Gerakan Pramuka

Soal Pilihan Ganda

1. Apa yang termasuk dalam makna Motto Gerakan Pramuka "Satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan"?

A) Menambah semangat belajar

B) Menanamkan rasa percaya diri dan pengabdian kepada masyarakat

C) Menyimpan harta untuk diri sendiri

D) Melupakan kewajiban sosial

Jawaban: 

2. Apa yang disimbolkan oleh lambang buah nyiur yang tumbuh dalam keadaan dinamakan cikal?

A) Generasi Pramuka yang baru

B) Kesinambungan dan kelanjutan generasi bangsa

C) Sikap rendah hati

D) Kekuatan dalam menghadapi tantangan

Jawaban: 

3. Apa yang diartikan dengan lambang buah nyiur dapat bertahan lama?

A) Setiap anggota Pramuka adalah individu yang kuat dan sehat

B) Keinginan untuk hidup lama

C) Hanya bersifat simbolik tanpa makna

D) Tidak memerlukan perawatan khusus

Jawaban: 

4. Apa yang dapat disimpulkan dari lambang nyiur yang dapat tumbuh di mana saja?

A) Anggota Pramuka tidak perlu menyesuaikan diri

B) Ketersediaan Pramuka untuk beradaptasi dan mengabdi di berbagai tempat

C) Anggota Pramuka tidak perlu mobilitas

D) Hanya bisa tumbuh di tempat tertentu

Jawaban: 

5. Apa makna dari lambang nyiur yang tumbuh menjulang lurus ke atas?

A) Kesombongan dan ambisi yang berlebihan

B) Cita-cita yang tinggi dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif

C) Keinginan untuk selalu di atas

D) Tidak ada makna khusus

Jawaban: 

6. Apa yang disimbolkan oleh lambang akar nyiur yang tumbuh kuat dan erat di dalam tanah?

A) Keinginan untuk menjadi pribadi yang keras

B) Keyakinan yang berpegang pada dasar-dasar yang baik dan benar

C) Tidak memiliki keyakinan yang kuat

D) Hanya sebagai unsur dekoratif

Jawaban: 

7. Apa yang dimaksud dengan nyiur sebagai pohon yang serbaguna dari ujung atas hingga akarnya?

A) Kemampuan Pramuka dalam berbagai bidang

B) Tidak memiliki keahlian khusus

C) Berguna bagi tanah air, bangsa, dan negara Indonesia

D) Tidak berperan dalam pembangunan

Jawaban: 

8. Apa yang menjadi pesan dari Motto Gerakan Pramuka terkait dengan keseimbangan hidup?

A) Prioritaskan kepentingan pribadi

B) Menjadi pengabdian kepada masyarakat

C) Hidup tanpa memikirkan tanggung jawab sosial

D) Semua jawaban salah

Jawaban: 

9. Apa yang dapat diartikan dari lambang nyiur yang dapat tumbuh di mana saja dalam konteks globalisasi?

A) Pramuka harus tetap berada di satu tempat

B) Pramuka harus beradaptasi dengan perubahan global

C) Globalisasi tidak mempengaruhi Pramuka

D) Tumbuh di tempat tertentu saja

Jawaban: 

10. Bagaimana Pramuka dapat menerapkan Motto Gerakan Pramuka dalam kehidupan sehari-hari?

A) Hanya saat kegiatan Pramuka

B) Dengan membuang jauh-jauh

C) Dengan mengutamakan kepentingan pribadi

D) Dengan menerapkan nilai-nilai dalam setiap tindakan

Jawaban: 
December 15, 2023

SKU Penggalang Ramu : 14. Salam Pramuka, Motto, Lambang Gerakan Pramuka

Jenis-Jenis Salam Pramuka

Pendahuluan

Salam Pramuka adalah ekspresi penghormatan, persaudaraan, dan kesetiaan yang dilakukan oleh anggota Gerakan Pramuka. Terdapat beberapa jenis salam Pramuka yang melambangkan nilai-nilai penting dalam kepramukaan. Dalam materi ini, kita akan membahas tiga jenis salam Pramuka yang utama: Salam Biasa, Salam Penghormatan, dan Salam Janji.

I. Salam Biasa

Salam Biasa adalah salam yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari di dalam Gerakan Pramuka. Cara melakukannya adalah dengan merentangkan tangan sejajar dengan bahu, kemudian membentangkan jari-jari tangan ke atas. Lalu, membuka jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf "V" yang melambangkan semangat dan kebersamaan. Salam ini mencerminkan semangat persatuan, kerja sama, dan nilai-nilai kepramukaan.

II. Salam Penghormatan

Salam Penghormatan digunakan dalam momen-momen yang membutuhkan rasa hormat, seperti saat berjabat tangan dengan tokoh-tokoh penting atau saat memberikan penghormatan kepada bendera. Cara melakukannya adalah dengan merentangkan tangan, membuka jari-jari tangan ke atas, dan menempelkan ujung jari telunjuk dengan ujung jari tengah. Tangan diletakkan di dada dengan sedikit membungkukkan badan. Salam ini mengajarkan pentingnya rasa hormat, kesopanan, dan tanggung jawab terhadap tugas-tugas penting.

III. Salam Janji

Salam Janji digunakan saat seorang Pramuka baru akan diangkat menjadi anggota resmi dan saat anggota mengucapkan janji Pramuka. Cara melakukannya adalah dengan merentangkan tangan sejajar dengan bahu, membentangkan jari-jari tangan ke atas, dan menyatukan ujung jari telunjuk dengan ujung jari kelingking. Jari tengah, jari manis, dan jari jempol tetap lurus. Salam ini melambangkan komitmen untuk menjalankan janji Pramuka, mengamalkan nilai-nilai kepramukaan, serta berkontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungan.

Kesimpulan

Salam Pramuka adalah bagian penting dari Gerakan Pramuka yang mencerminkan nilai-nilai kepramukaan seperti persaudaraan, tanggung jawab, kesetiaan, dan semangat kebersamaan. Jenis-jenis salam Pramuka seperti Salam Biasa, Salam Penghormatan, dan Salam Janji memiliki makna dan tujuan masing-masing dalam membentuk karakter dan sikap positif anggota Pramuka. Dengan memahami dan mengamalkan salam-salam ini, anggota Pramuka dapat menjalin hubungan yang baik dengan sesama, menghormati nilai-nilai luhur, serta menjadi teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Motto Gerakan Pramuka

"Satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan"

Motto ini mengandung beberapa makna, antara lain:

1.  Menanamkan rasa percaya diri.

2.  Menambah semangat pengabdian kepada masyarakat.

3.  Memiliki rasa bangga terhadap Pramuka.

4.  Memiliki budaya kerja yang dilandasi dengan suatu pengabdian.

5.  Siap melaksanakan Tri Satya dan Dasa Darma.

Lambang Gerakan Pramuka

Arti Kiasan Lambang Gerakan Pramuka

1.  Buah Nyiur Dalam Keadaan Tumbuh (Cikal)

Lambang buah nyiur yang tumbuh menggambarkan setiap anggota Pramuka yang meneruskan generasi bangsa Indonesia, menunjukkan kelanjutan dan kesinambungan.

2.  Buah Nyiur Dapat Bertahan Lama

Lambang buah nyiur yang dapat bertahan lama mencerminkan bahwa setiap anggota Pramuka adalah individu yang kuat, sehat, rajin, dan memiliki tekad kuat dalam menghadapi tantangan.

3.  Nyiur Dapat Tumbuh di Mana Saja

Lambang nyiur yang dapat tumbuh di mana saja menggambarkan bahwa seorang anggota Pramuka dapat menyesuaikan diri dan mengabdi di berbagai tempat.

4.  Nyiur Tumbuh Menjulang Lurus ke Atas

Lambang nyiur yang tumbuh menjulang lurus ke atas mencerminkan bahwa seorang Pramuka memiliki cita-cita tinggi dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif.

5.  Akar Nyiur Tumbuh Kuat dan Erap di dalam Tanah

Lambang akar nyiur yang tumbuh kuat dan erat di dalam tanah menggambarkan bahwa seorang Pramuka memiliki keyakinan yang kuat dan berpegang pada dasar-dasar yang baik dan benar.

6.  Nyiur adalah Pohon yang Serbaguna dari Ujung Atas hingga Akarnya

Lambang nyiur sebagai pohon yang serbaguna mencerminkan bahwa seorang anggota Pramuka dapat berguna bagi tanah air, bangsa, dan negara Indonesia.

Kesimpulan

SKU ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang Motto Gerakan Pramuka, serta makna simbolik dari Lambang Gerakan Pramuka.

Evaluasi

·       Penilaian terhadap pemahaman peserta didik melalui pertanyaan seputar Motto dan Lambang Gerakan Pramuka.

·       Evaluasi hasil gambaran lambang Pramuka.

Tugas Tambahan

Peserta didik dapat diminta untuk menyusun esai singkat tentang bagaimana mereka dapat menerapkan nilai-nilai dari Motto dan Lambang Gerakan Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.